Vatikan mengumumkan masa berkabung untuk Paus Fransiskus berlangsung selama sembilan hari. Masa berkabung ini dimulai sejak Paus dimakamkan pada 26 April hingga 4 Mei mendatang.
Paus Fransiskus diketahui meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) di usianya ke 88 tahun. Dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4/2025), akan ada acara doa setiap hari di Basilika Santo Petrus yang disebut ‘novemdiales’ selama masa berkabung.
Pengumuman ini muncul saat para kardinal Katolik bertemu untuk membahas langkah selanjutnya setelah wafatnya Paus Fransiskus.
Sampai saat ini, belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pelaksanaan konklaf, di mana para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun bertemu secara tertutup untuk memilih paus baru. Namun diketahui konklaf harus diadakan antara 15 dan 20 hari setelah kematian Paus.
Sementara itu, proses pemakaman Paus Fransiskus akan digelar pada Sabtu mendatang di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.
Aparat setempat pun menerapkan keamanan ketat seiringnya umat Katolik dan para petinggi dunia datang berbondong-bondong ke Roma. Dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4/2025), para kardinal telah mulai berdatangan dari seluruh dunia untuk upacara pemakaman dan konklaf atau proses pemungutan suara rahasia untuk memilih paus baru.
“Kami telah bersiaga sejak Senin (hari ketika Paus Fransiskus meninggal dunia),” kata seorang anggota Garda Swiss, tentara yang bertanggung jawab atas keamanan paus.
“Dan beberapa hari ke depan akan sangat sulit,” kata penjaga yang tidak mau disebutkan namanya itu dikutip AFP.
Selain itu, warga lokal juga akan dihadapkan pada kebijakan karantina wilayah yang akan berlangsung selama beberapa minggu.
Aparat juga telah menyiagakan jet tempur dan unit penembak jitu polisi khusus yang dikerahkan di atap gedung-gedung di sepanjang Via della Conciliazione atau jalan lebar yang mengarah ke Lapangan Santo Petrus. Zona larangan terbang selama 24 jam di atas Roma juga disebut sudah diberlakukan.
Adapun jajaran tamu politik VIP untuk pemakaman tersebut meliputi Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Argentina Javier Milei. Raja Belgia dan Spanyol disebut juga akan hadir, serta Pangeran William dari Inggris.
Secara keseluruhan, sekitar 150 hingga 170 delegasi diharapkan hadir. Semua tamu negara ini akan diberikan pengawalan polisi.