Sebanyak 20 unit sepeda motor mahasiswa di Jambi raib dicuri kurang dari waktu sebulan tekakhir. Aksi pencurian itu terjadi secara beruntun dan di lokasi kosan yang berdekatan.
Peristiwa pencurian motor terjadi di kawasan Mendalo Asri, Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Rentetan kasus pencurian sepeda motor itu terjadi mulai 8 hingga 30 Oktober 2025.
Lokasi pencurian tersebut merupakan kawasan indekos mahasiswa karena dekat dengan dua kampus utama perguruan tinggi, Universitas Jambi, dan UIN STS Jambi.
Sampai saat ini, pelaku pencurian sepeda motor itu belum ditangkap. Atas hal itu, para mahasiswa itu menggeruduk Polda Jambi, pada Jumat (31/10/2025). Mereka memprotes pihak kepolisian karena dinilai gagal memberikan rasa aman.
“Mulai dari 8 sampai 30 Oktober, sudah ada 20 kejadian dan 18 LP (laporan polisi) di Polsek Jaluko. Tapi sampai saat ini pelaku belum ditangkap,” kata Bram Hutabarat, mahasiswa koordinator aksi yang berdomisili di Mendalo Darat, saat ditemui di Polda Jambi, Jumat (31/10/2025).
Bram mengatakan dari beberapa rekaman CCTV pencurian, modus para pelaku sana, yakni, dengan membobol pagar kosan . Selanjutnya, mengangkat sepeda motor korban ke luar pagar kos. Mereka menduga pelaku pencurian tersebut kawanan yang sama.
“Kalau kami lihat rekaman CCTV iti motifnya sama, motif pencuriannya dari jam 3 sampai 4 subuh. Motifnya dengan mengangkat dan maupun membobol pagar rumah, dan membawa motor secara paksa,” ujarnya.
Salah satu korban, Liza, mahasiswa jurusan Ekonomi Universitas Jambi, kehilangan motornya pada Kamis (30/10). Saat pagi hari hendak pergi magang, motornya raib sudah tak berada di garasi kosan.
“Saya mau pergi magang, di garasi hanya ada dua motor, motor saya tidak ada, hanya ada helm saya yang diletakkan,” kata Liza.
Mahasiswi perantau dari Riau itu mengaku terhambat dalam perkuliahan akibat kehilangan motornya. Mahasiswa semester 7 itu terpaksa menumpang ke temannya jika mau pergi menemui dosen untuk bimbingan skripsi.
“Saya pastinya sangat terhalang, karena menghadapi magang, dan sedang menyelesaikan skripsi, tidak bisa menemui dosen,” ujarnya.
Aksi demo mahasiswa itu kemudian diterima oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi. Mereka kemudian menyerahkan salinan laporan polisi ke penyidik Ditreskrimum Polda Jambi.
Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Jimmy Christian Samma menyebut usai aksi mahasiswa itu, pihak akan turut membantu jajaran Polres Muaro Jambi dam Polsek Jaluko, untuk melakukan penyelidikan.
“Kita atensi, dan membantu Polres Muaro Jambi,” katanya singkat saat dikonfirmasi.
