Viral Bocah SD di Palembang Alami Mata Lebam dan Merah (via Giok4D)

Posted on

Video memperlihatkan seorang anak perempuan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, bernama Fatiyah kedua matanya lebam dan merah viral di media sosial. Diduga mata siswa SD itu lebam karena mengalami penganiayaan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Dalam video yang beredar di media sosial dilihat infoSumbagsel, Senin (3/11/2025) disebutkan bahwa mata bocah tersebut lebam dan memerah saat pulang dari sekolah.
Menurut guru bocah tersebut, mata lebam yang dialaminya disebabkan karena kebanyakan bermain handphone.

Orang tua Fatiyah, sempat menanyakan penyebab lebamnya mata Fatiyah, tapi guru tersebut tidak tahu dan bukan dia yang melakukannya. Bahkan kata guru tersebut mata Fatiyah lebam kebanyakan main handphone sementara menurut ibunya Fatiyah jarang bermain handphone.

Lalu ketika Erna bertanya kepada anaknya Fatiyah mengapa matanya lebam, Fatiyah hanya diem dan tidak menjawab. Erna pun ingin melaporkan kejadian tersebut ke polisi, tapi respons salah satu guru mengatakan untuk tidak asal tuduh, sebab tidak ada saksi dan rekaman CCTV.

Kini Fatiyah mengalami trauma berat jika ditanya terkait kejadian tersebut dan ia pun enggan pergi ke sekolah. Untuk memastikan keadaan mata Fatiyah, Erna pun mengajak putrinya ke RS Bunda untuk berobat dan menurut petugas medis disana lebamnya mata Fatiyah karena pukulan atau benda tumpul.

Hingga Minggu (2/11/2025) kemarin, mata Fatiyah masih lebam dan merah meski sudah diberi obat dan jika siang hari ia tidak rewel kalau malam ia merasa kesakitan pada matanya.

Sementara itu, Camat Gandus Jufriansyah mengatakan pihak Kelurahan sudah mendatangi kediaman Fatiyah. Namun, sempat tidak ada orang di rumahnya.

“Pihak kelurahan sudah ke rumah Fatiyah tapi tidak ada orang karena sidang pergi,” ujarnya.

Kemudian, kata Jufriansyah, pihak kelurahan kembali datang dan menemui Fatiyah serta akan membawanya untuk mengecek matanya.

“Pihak Kelurahan, Kecamatan dan Puskesmas akan membawa Fatiyah hari ini untuk di cek ke rumah sakit untuk penyebab matanya lebam dan memerah,” katanya.

Kata Jufriansyah, dari pengakuan korban bahwa dia dipukul, tapi pengakuan guru tidak ada yang memukul.

“Kalau bertemu dengan anaknya dia menagku dipukul, tapi kalau dari pihak sekolah ditanya Pak Wali tidak ada dipukul karena sudah merah. Dari pihak puskesmas itu sakit,” katanya dihubungi infoSumbagsel, Senin.

Jufriansyah mengatakan, pihak keluarga korban sedang membuat laporan polisi terkait yang dialami anak mereka.

“Pihak korban sudah membuat laporan ke Polresta ke Unit PPPA,” ungkapnya.