Teh Secang Minuman Khas Palembang, Diyakini Ada Sejak Kerajaan Sriwijaya

Posted on

Teh secang dikenal sebagai minuman herbal tradisional yang sudah ada sejak masa Kesultanan Palembang, bahkan diyakini jejaknya telah hadir sejak era kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Minuman herbal ini dibuat dari irisan tipis kayu secang yang dikeringkan, lalu direbus hingga mengeluarkan warna merah alami yang segar dipandang.

Dalam tradisi ngidang, teh secang sering menjadi hidangan pelengkap utama yang disajikan bersama aneka makanan khas Palembang. Kehadirannya bukan hanya untuk menghilangkan dahaga para tamu, tetapi juga menghadirkan nuansa hangat dalam jamuan.

Teh secang mempunyai rasa yang unik, ada sentuhan manis bercampur sedikit asam, dengan aroma harum khas kayu secang. Tak heran jika sejak dulu teh secang tak hanya diminum sebagai pelepas dahaga, tapi juga dipercaya bermanfaat bagi kesehatan.

Sejumlah penelitian menunjukkan kayu secang mengandung senyawa penting seperti brazilin, flavonoid, dan tanin. Kandungan ini berperan sebagai antioksidan alami yang mampu melawan radikal bebas, memperkuat daya tahan tubuh, hingga melindungi sel dari kerusakan.

Menurut Jurnal Aktivitas Campuran Kulit Manggis dan Kayu Secang karya Miksusanti dkk, kayu secang mengandung senyawa brazilin, flavonoid, dan tanin yang bersifat antioksidan.

Senyawa tersebut bisa membantu melawan radikal bebas, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga berfungsi sebagai antibakteri dan antitumor.

Pohon secang termasuk tanaman perdu dari keluarga polong-polongan tingginya bisa mencapai 5-10 meter, daun majemuk menyirip ganda dengan panjang sekitar 25-40 cm. Jumlah anak daun 10-20 pasang bentuknya tidak bertangkai bentuknya lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi rata dan hampir sejajar, panjang berwarna hijau.

Pembuatan teh secang sangat sederhana. Cukup rebus 3-9 gram kayu secang kering ke dalam air hingga mendidih. Tunggu hingga warna merah keluar sempurna, lalu minum selagi hangat.

Bisa juga ditambah jahe atau gula batu agar rasanya lebih nikmat. Berikut rangkuman resep yang bisa dicontoh.

Selain Sumsel, masyarakat Kalimantan Barat menggunakan rebusan kayu secang untuk mengatasi diabetes. Selain itu, secang juga kerap dipakai sebagai obat diare, disentri, TBC, malaria, hingga pembersih darah.

Air rebusannya bahkan dipakai untuk mencuci luka atau meredakan mata yang meradang. Sayangnya, keberadaan penjual teh secang kini semakin jarang ditemui. Padahal, minuman ini bukan hanya menyimpan sejarah panjang, tapi juga kaya manfaat bagi kesehatan.

Itulah informasi mengenai teh secang khas Palembang sebagai warisan budaya perlu dijaga. Semoga berguna, ya.

Manfaat Teh Secang

Resep Membuat Teh Secang

Bahan-bahan Teh Secang:

Cara Membuat Teh Secang