Target produksi batu bara di Sumatera Selatan pada 2025 naik menjadi 146,7 juta ton. Sementara untuk produksi triwulan I 2025 baru mencapai 17,12 juta ton (data sementara). Angka itu belum setinggi triwulan I 2024 yang mencapai 19,82 juta ton.
“Data sementara produksi batu bara Sumsel sepanjang Januari-Maret sebanyak 17.129.208,62 ton. Tapi data itu belum masuk seluruhnya, jadi belum bisa dikatakan turun,” ujar Kepala Bidang Teknik dan Penerimaan Minerba Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumsel Armaya Sentanu Pasek, Senin (21/4/2025).
Dia optimis, capaian triwulan I tahun ini bisa lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2024.
“Mungkin saja bisa lebih tinggi, kita masih menunggu datanya karena memang belum masuk laporan keseluruhan pada triwulan I,” katanya.
Berdasarkan data yang disampaikan ESDM tahun lalu, produksi batu bara pada awal tahun tidak sebesar triwulan II-IV. Pada triwulan II-IV produksi batu bara mengalami lonjakan menyesuaikan dengan permintaan pasar domestik maupun ekspor.
Untuk target produksi tahun ini, sebelumnya dia menyebut Kementerian ESDM telah menetapkan angka yang cukup tinggi. Target tahun ini alami kenaikan signifikan dibandingkan 2024.
“Tahun ini produksi batu bara Sumsel ditarget naik 146,7 juta ton. Angka itu dari data yang disampaikan masing-masing tambang yang disetujui Kementerian ESDM,” katanya.
Target 2025 ini lebih tinggi 16 juta ton dari sasaran tahun sebelumnya yang mencapai 131,28 juta ton dengan realisasi 113,5 juta ton. Meski realisasi produksi 2024 tak mencapai target, angkanya lebih tinggi dibandingkan 2023.
“Produksi 2022 sebesar 90,12 juta ton, kemudian 2023 mencapai 105,85 juta ton dan 2024 naik lagi menjadi 113,5 juta ton,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas ESDM Sumsel menyebut jika produksi batu bara Sumsel telah mencapai angka tertinggi. Capaian produksi ratusan juta ton dimulai pada 2023, setelah sebelumnya hanya tercapai 90 juta ton.