Potret Pengolahan MBG di Dapur Polres Lubuklinggau, Bahan Bakunya Segar

Posted on

Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi memastikan pengolahan makanan bergizi gratis (MBG) di dapur SPPG Polda Sumsel dan Polres jajaran terjamin kualitas dan keamanannya. Proses pengolahan MBG dari bahan baku hingga menjadi makanan dipastikan steril dan higienis.

Ternyata, di balik tersajinya ribuan porsi makan bergizi gratis (MBG) untuk masyarakat, ada derap langkah dan aroma masakan yang membangkitkan semangat di dapur Satuan Pengelolaan Pangan Gizi (SPPG) Polres Lubuklinggau.

Dini hari yang masih gelap, Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 02.00 WIB, tim infoSumbagsel turun langsung melihat aktivitas di dapur yang berlokasi di Jalan Pembangunan, Kecamatan Lubuklinggau Timur I itu yang sedang mencapai puncaknya.

Deru kompor, suara wajan bergesek, dan aroma ayam lengkuas yang menggoda berpadu dengan kesibukan para petugas dan relawan yang mengenakan pakaian pelindung diri lengkap. Semua bergerak cepat namun teratur seperti orkestra dapur yang terlatih.

“Setiap orang di sini sudah tahu perannya masing-masing. Ada yang bagian ayam, ada yang urus sayur, ada juga yang khusus menimbang dan memeriksa bahan,” kata Desi Halila (50), penanggung jawab Dapur MBG Polres Lubuklinggau, Rabu (29/10/2025).

Desi menjelaskan, kegiatan pengolahan makanan di dapur ini dimulai jauh sebelum fajar tiba. Bahan-bahan segar seperti ayam potong, sayuran, dan buah-buahan telah diterima sehari sebelumnya, sekitar pukul 15.00 WIB. Dari sana, tim sebanyak 47 orang bekerja dalam dua shift tim persiapan dan tim pengolahan.

“Begitu bahan datang, ada empat orang yang langsung memeriksa kesegarannya. Kalau tidak memenuhi standar, langsung dikembalikan ke pemasok. Setelah dinyatakan baik, baru dibersihkan, ditimbang, dan disiapkan untuk dimasak,” ungkapnya.

Menu hari itu cukup menggugah selera, ada nasi putih, ayam lengkuas, tempe kuah kuning, tumis kacang panjang, dan buah jeruk. Semua disiapkan untuk memenuhi 3.189 porsi makanan bergizi yang akan dibagikan kepada penerima manfaat program MBG.

Tahapan persiapan bahan berlangsung hingga malam. Mulai pukul 16.00-23.00 WIB, tim pertama menuntaskan proses pembersihan dan pencabutan bulu ayam, memotong sayur, hingga memastikan semua bumbu siap pakai. Setelah itu, tongkat estafet berpindah ke tim kedua yang bertugas memasak.

“Proses memasak dimulai pukul 23.00 WIB sampai sekitar pukul 03.00 dini hari. Ayam, nasi, dan lauk lainnya dimasak bersamaan,” jelas Desi.

“Setelah matang, makanan tidak langsung dimasukkan ke wadah distribusi, tapi kami biarkan dulu di suhu ruang agar tidak lembap atau basi. Kami tidak pernah memasukkan masakan panas ke omprengannya.”sambungnya.

Begitu suhu makanan sudah normal, tahap pemorsian dimulai tepat pukul 04.00 WIB. Para petugas dengan cekatan menata nasi dan lauk ke dalam wadah stainless, memastikan tiap porsi seimbang dari sisi gizi dan jumlah. Dari situ, makanan langsung dikirim untuk gelombang distribusi pertama di pagi hari.

Semua proses itu tidak hanya mengutamakan cita rasa, tetapi juga keamanan pangan (food security) Wakapolres Lubuklinggau Kompol M. Syamsul Zachri menegaskan bahwa setiap kegiatan di dapur MBG mengikuti protokol kesehatan dan keamanan yang ketat.

“Sebelum makanan dibagikan ke penerima manfaat, petugas Dokes Polres Lubuklinggau selalu melakukan uji rasa dan keamanan terlebih dahulu. Mereka bahkan ikut mencoba menu yang akan dikirim untuk memastikan tidak ada risiko kesehatan,” katanya.

Syamsul menjelaskan dapur MBG Polres Lubuklinggau sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

“Penerimaan manfaat yang disalurkan yakni SMAN 2 dengan penerima manfaat 1038, SMKPN 2 dengan penerima manfaat 299, SMPN 2 dengan penerima manfaat 1203 lalu SDN 46 penerima manfaat 256, SDN 85 dengan penerima manfaat 302, Posyandu Kamboja V dengan 89,” tutupnya.