Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ruzuan Effendi menegaskan untuk keberadaan beras premium di Sumsel dalam keadaan aman. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu khawatir keberadaan beras premium di Sumsel.
“Tidak ada pembatasan penjualan baik itu di tingkat ritel/distributor maupun di tingkat konsumen,” terang Ruzuan, Kamis (14/8/2025).
Ruzuan mengatakan, pihaknya telah meneruskan imbauan pemerintah pusat yang meminta para ritel/distributor untuk segera melakukan pengiriman komoditas tersebut di pasaran.
“Itukan beras komersil, berapa pun harganya pasti mau beli dan silahkan saja dijual. Tidak ada ritel atau distributor di Sumsel melakukan pembatasan,” katanya.
Menurut Ruzuan, harga beras premium juga telah ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) oleh pemerintah. Sehingga harga jual ke masyarakat harus mengacu kepada HET yang telah ditetapkan tersebut.
Adapun harga beras premium di pasar tradisional di Kota Palembang untuk beras premium Rp 15.000 per kilogram dan yang medium Rp 13.000 per kilogram.
Ruzuan merincikan kebutuhan beras di Sumsel dalam satu hari mencapai kisaran 2.200 ton. Total tersebut merupakan keseluruhan kebutuhan beras masyarakat di Sumsel, baik itu dari jenis beras premium ataupun beras medium.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Kebutuhan beras di Sumsel tidak ada spesifikasi karena tergantung masyarakat menggunakan beras medium atau premium,” katanya.
Ruzuan menyebut meski tidak adanya pembatasan dalam pembelian beras premium, namun untuk menjaga pasokan beras di masyarakat dan menstabilkan harga dilakukan penyaluran beras SPHP.
Namun demikian, beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah itu harus digelontorkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Silakan membeli beras untuk kebutuhan mau premium atau medium, itu kan selera masing- masing. Yang jelas di Sumsel tidak ada pembatasan untuk beras premium,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Henny Yulianti mengatakan untuk harga dan stok beras premium dalam kondisi aman.
Oleh karena itu, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembelian komoditas tersebut secara berlebihan (panic buying).
“Untuk di Sumsel harga beras dan stok sampai dengan saat ini aman-aman saja,masyarakat tidak perlu panic buying,” ungkapnya.