Diduga Depresi, Dosen di Makassar Tewas Tergantung di Pohon

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Warga Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) digegerkan dengan penemuan jasad pria yang tergantung di pohon. Jasad pria itu tergantung di depan Poltekes Tidung, Makassar. Terungkap, jasad tersebut merupakan oknum dosen UNM di Makassar yang diduga depresi.

Dilansir infoSulsel, jasad itu ditemukan warga di lahan kosong depan Poltekes Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Jumat (11/7/2025) sekitar pukul 10.15 Wita. Jenazah pria tersebut mengenakan celana pendek warna cokelat dan jaket hitam.

Identitas jasad yang tergantung itu pun terungkap. Dia adalah dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM), berinisial HY.

“Sesuai dari permintaan dari situ tertulis dari permintaannya penyidik, iya (korban merupakan dosen UNM),” ujar dokter Forensik Dokpol Polda Sulsel Denny Mathius kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).

Mathius mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah. Namun, pemeriksaan itu bukan autopsi melainkan hanya pemeriksaan luar jenazah.

“Jadi kita sudah melakukan pemeriksaan yah untuk pemeriksaan luar. Sekali lagi pemeriksaan luar jenazah bukan autopsi. Sesuai dengan permintaan dari penyidik. Nanti hasilnya akan kami sampaikan ke penyidik,” terangnya.

Polisi menyebut korban diduga nekat gantung diri karena depresi.

“Murni gantung diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Kapolsek Rappocini Kompol Ismail.

Ismail menerangkan jenazah korban juga telah diserahkan kepada pihak keluarga. Dia menyebut keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.

“Sudah ada keterangan orang tuanya itu tidak mau diautopsi,” bebernya.

Korban selama ini juga diketahui tinggal sendiri di Makassar. Polisi pun menduga dosen UNM itu mengalami depresi sehingga nekat bunuh diri.

“Dia ngekos. Tinggal sendiri. Dia depresi kayaknya,” ucap Ismail.

Di sisi lain, Ismail mengungkapkan jika pihaknya menemukan sepeda motor di sekitar lokasi. Motor tersebut diduga milik korban karena tidak ada warga yang mengakui memilikinya.

“Sedang dalam pengembangan itu masalah kendaraannya. Warga sekitar tidak ada yang bilang bahwa itu motor saya,” pungkasnya.