Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri wilayah Bangka Belitung (Babel) mengajak generasi menjadi agen perdamaian yang aktif hingga menjaga keharmonisan sosial. Hal ini untuk mencegah masuknya paham-paham intoleran serta radikalisme.
Hal itu diungkapkan Kasatgaswil Babel Densus 88 Anti Teror Polri AKBP Maslikan saat menjadi pembicara Seminar Pemberdayaan Pemuda se-Babel di Pangkalpinang, Minggu (21/12/2025). Temanya, Merawat Toleransi Sejak Dini, Menjaga Masa Depan Bangsa, Pemuda sebagai Agen Perdamaian dan Persatuan.
“Peran pemuda ini sangat penting, sebagai garda terdepan dalam menjaga keharmonisan sosial dan mencegah masuknya paham-paham intoleran serta radikalisme,” kata Maslikan kepada infoSumbagsel.
“Sebagai agen perubahan, pemuda harus menjaga persatuan, memperkuat nilai-nilai kebangsaan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai tantangan sosial di era globalisasi,” sambungnya.
Menurut Maslikan, paham-paham intoleran dan radikalisme benar-benar dihindari para generasi muda. Kegiatan yang digelar ini, kata dia, sebagai upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, serta semangat persatuan di tengah keberagaman masyarakat. Terutama di generasi muda.
“Saya mengajak generasi muda untuk menjadi agen perdamaian yang aktif. Terutama bijak dalam menyikapi perbedaan, serta mampu memanfaatkan ruang digital secara positif demi menjaga masa depan bangsa yang aman, damai, dan bersatu,” terangnya.
Oleh karena itu, ia mengajak generasi mudah untuk aktif di lingkungan masing-masing. Terutama, menjauhi paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
“Jadi saya mengajak para peserta seminar untuk aktif berkontribusi secara positif di lingkungan masing-masing, menjauhi paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Dan membangun karakter pemuda yang cerdas, tangguh dan berintegritas demi kemajuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambahnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
