Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengecek pembentukan Koperasi Merah Putih di Kelurahan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Dia ingin memastikan daerah siap dalam pembentukannya.
Zulhas menyebut, plafon pinjaman untuk permodalan Koperasi Merah Putih yang ada di tiap kelurahan dan desa ini mencapai Rp 3 miliar. Sumbernya dari perbankan. Anggaran itu bisa dipakai untuk anggotanya yang ingin berwirausaha di berbagai sektor usaha.
“Kita bentuk dulu koperasinya, baru bisa dikasih (usaha) pinjaman. Jadi, pembentukan koperasi ini bukan untuk bagi-bagi uang dari APBN ya. Usahanya harus jelas dulu untuk bisa dapat pinjaman. Plafon pinjaman (per koperasi) Rp 3 miliar,” ujar Zulhas, Selasa (27/5/2025).
Katanya, yang akan diberi pinjaman untuk pengembangan usaha mencakup beberapa kategori. Seperti agen pupuk, pangkalan LPG, warung sembako, pemenuhan alsintan, dan lainnya.
“Bisa juga menggandeng atau kerja sama dengan Bulog dengan menjual gabah atau beras, kerja sama dengan PT Pos untuk penyaluran bansos dan lainnya. Yang penting usahanya jelas, ketika sudah ada kebutuhannya baru disiapkan plafonnya (oleh koperasi),” katanya.
Dia memastikan, bunga pinjaman dari koperasi akan rendah. Namun, dia menyebut akan mengusahakan bunga 0%.
“Bunganya 3%, tapi kita usahakan 0%,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu kendala masyarakat untuk berusaha dan pengembangan selama ini adalah permodalan. Dengan adanya koperasi ini dia berharap masyarakat dapat mengembangkan usahanya dan maju.
“Saya yakin Koperasi Merah Putih dapat berkembang dan maju,” ujarnya.
Diketahui, jumlah kelurahan dan desa di Sumsel mencapai 3.278. Jika dikalikan dengan plafon pinjaman Rp 3 miliar itu maka kebutuhan untuk Sumsel mencapai Rp 9,83 triliun.
Sementara Bupati Banyuasin Askolani mengatakan jumlah koperasi yang ada di Banyuasin sebanyak 360 unit. Namun, yang bertahan saat ini hanya 60 koperasi.
“Jumlah koperasi di Banyuasin ada 360, tapi yang bertahan hanya 60 koperasi. Masalahnya hanya di manajemen, kalau untuk permodalan webenarnya sudah jalan. Di Banyuasin saja, untuk nilai pinjaman bagi UMKM dengan berbagai bank bisa mencapai Rp 1,5 triliun,” ungkapnya.