Warga di Kecamatan Air Periukan, Seluma, Bengkulu, berinisiatif memperbaiki jalan rusak secara swadaya. Tak hanya mengeluarkan uang dari kantong pribadi, warga juga meminta sumbangan secara sukarela dari kendaraan yang melintas di wilayahnya.
Salah satu warga Desa Riak Siabun, Wandi mengatakan akses jalan provinsi dari Padang Serai-Kungkai Baru di Kecamatan Air Periukan ini sudah lama tak diperbaiki padahal sudah mengalami rusak parah. Karena itu, warga sepakat untuk urunan demi memperbaiki jalan tersebut.
“Saya mengajak warga melakukan perbaikan jalan secara swadaya karena jalan ini rusak parah. Kami di sini mengumpulkan dana sukarela dari pengguna jalan. Baik itu pengusaha maupun tokoh masyarakat, perbaikan jalan swadaya ini mendapat respon positif juga dari warga di lima desa,” kata dia.
Adapun desa yang berpartisipasi yakni Desa Riak Siabun, Desa Riak Siabun 1, Desa Sumber Makmur Kecamatan Sukaraja. Lalu, Desa Tawang Rejo serta Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan.
Wandi mengatakan, sebenarnya perbaikan jalan dengan cara swadaya masyarakat ini sudah dilakukan sejak 2007. Hanya saja, saat ini panjang jalan yang rusak mencapai 9 kilometer.
“Titik nol pekerjaan swadaya kita dari Loncor, Kampung Melayu kota Bengkulu sampai Desa Tawang Rejo. Alat kita pinjam ke Pak Bupati Seluma dan biaya oprasional, BBM, akomodasi dan upah operator murni hasil swadaya kita,” kata Wandi.
Wandi menjelaskan, pekerjaan Perbaikan jalan berlubang ditargetkan selesai 6 hari ke depan, karena akses jalan ini merupakan akses sentral dan penting terutama bagi warga menuju Kota Bengkulu.
“Membawa hasil bumi sangat tergantung dari jalan ini. Dengan perbaikan swadaya jalan ini, lubang-lubang yang sudah sangat parah akan diratakan atau ditimbun, hanya saja langkah ini bersifat jangka pendek tapi setidaknya sudah meringankan warga,” ujar Wandi.
Sementara itu, Maryoto, Ketua pelaksana dalam aksi swadaya masyarakat di lima desa ini menyampaikan jika swadaya perbaikan jalan ini sudah disambut baik masyarakat. Bahkan sumbangan sementara sudah terkumpul Rp 28 juta.
“Kemungkinan dana yang kita butuhkan ini mencapai Rp 50 juta, karena juga dipergunakan untuk membeli material koral untuk penimbunan jalan yang berlubang,” kata Maryoto.
Warga berharap kepada Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan melalui Dinas PUPR Provinsi Bengkulu bisa menindak lanjuti perbaikan secara permanen, termasuk meninjau langsung. Sebab, jalan ini merupakan kewenangan provinsi.
“Setidaknya (harapan warga) pemerintah provinsi bisa memprioritaskan pembangunannya tahun ke depan, karena perbaikan ini bersifat sementara,” tutup Maryoto.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta warganya untuk bersabar terkait perbaikan jalan.
“Sabar ya warga Bengkulu, saya belum genap 100 hari kerja. Meski di tengah efisiensi anggaran, kita telah menyiapkan anggaran Rp 500 miliar lebih untuk perbaikan jalan rusak. Tahun ini jalan rusak akan kita perbaiki,” tukasnya.