Seorang warga asal Bengkulu bernama Adelia Meysha (23) meninggal di Jepang. Kabar kematiannya sempat viral karena keluarga kesulitan memulangkan jenazah lantaran tingginya biaya pemulangannya.
Adelia merupakan warga Desa Kampai, Kabupaten Seluma, meninggal di rumah sakit Jepang pada Jumat (7/11/2025) lalu usai dirawat karena sakit yang dideritanya.
Mendengar hal tersebut, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan langsung turun tangan melakukan upaya koordinasi untuk pemulangan warganya yang meninggal di Jepang, serta memberikan bantuan biaya.
“Kita baru mengetahui adanya kabar warga kita meninggal dunia di Jepang dan kesulitan biaya untuk pemulangan jenazahnya,” kata Helmi, Selasa (11/11/2025).
Helmi menjelaskan, pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan pihak keluarga melalui panggilan video untuk menyampaikan belasungkawa dan menjamin dukungan penuh Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Kita telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, KBRI, hingga pihak di Jepang untuk memastikan kelancaran pemulangan Adelia ke Bengkulu, untuk kekurangan biaya akan kita tanggung dari Pemerintah Provinsi,” jelas Helmi.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bengkulu, Syarifudin mengungkapkan, Adelia ke Jepang menggunakan visa wisata dan bekerja di sebuah perusahaan. Diketahui, Adelia menderita sakit sejak 1,5 bulan.
“Awalnya biaya pemulangan kisaran Rp 200 juta, namun setelah kita lakukan negosiasi turun hingga Rp 85 juta, biaya sebesar Rp 35 juta berasal dari donasi dan Rp 50 juta dibantu Gubernur,” ucap Syarifudin.
Syarifudin mengatakan Adelia adalah anak bungsu dari empat bersaudara, berusia 23 tahun dan telah merantau ke Jepang sejak lulus SMA.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Pihak keluarga menjelaskan bahwa Adelia telah sakit selama kurang lebih 1,5 bulan, yang bermula dari keluhan sakit di belakang kepala yang berlangsung hingga ia menghembuskan napas terakhir,” tutup Syarufudin.







