Volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), mengalami peningkatan selama musim hujan dan diperkirakan kembali bertambah menjelang perayaan Tahun Baru 2026.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) TPA Sukawinatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Zaidan Jauhari, mengatakan peningkatan tonase sampah dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir, serta aktivitas masyarakat yang meningkat.
“Peningkatan volume sampah ini sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat. Namun, untuk saat ini, kenaikan tonase lebih dipengaruhi oleh curah hujan yang terjadi di Kota Palembang,” kata Zaidan, pada Rabu (17/12/2025).
Ia menjelaskan, kawasan pemrosesan akhir TPA Sukawinatan memiliki luas sekitar 25 hektare lebih. Saat ini, TPA tersebut mampu menampung sampah sekitar 800 hingga 900 ton per hari, dengan komposisi sekitar 70 persen merupakan sampah organik.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Meski demikian, Zaidan mengakui terdapat sejumlah kendala dalam operasional, terutama saat hujan deras. Kondisi cuaca tersebut dapat menghambat pelayanan dan meningkatkan risiko longsor pada tumpukan sampah.
“Secara umum operasional masih berjalan normal, namun ketika hujan deras, pelayanan menjadi terhambat karena tumpukan sampah rawan longsor,” jelasnya.
Terkait momen hari besar, Zaidan menyebut peningkatan volume sampah saat perayaan Natal tidak terlalu signifikan. Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi menjelang malam pergantian tahun.
“Biasanya saat Tahun Baru terjadi peningkatan karena aktivitas masyarakat, seperti kegiatan bakar-bakar dan perayaan lainnya, yang berpotensi menambah volume sampah di TPA Sukawinatan,” pungkas Zaidan.
Zaidan menambahkan, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang telah melakukan berbagai upaya imbauan kepada masyarakat melalui kader lingkungan. Imbauan tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga.
Berdasarkan pantauan infoSumbagsel di lokasi, terlihat antrean panjang truk pengangkut sampah yang hendak melakukan pembongkaran muatan di TPA Sukawinatan.
Salah satu pengemudi truk sampah, Ari (29), mengaku volume sampah yang diangkutnya dari kecamatan Gandus serta Kecamatan Ilir Barat I dan Ilir Barat II lebih banyak dibandingkan dengan rekan-rekannya.
“Kami saat ini memang sedang banyak angkutan. Namun, sampah yang saya angkut dari kawasan Tangga Buntung hingga Polygon jumlahnya lebih banyak dibandingkan daerah lain, terutama sampah yang berasal dari kawasan pasar,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh Aldekum Fatih Rajih, peserta magang Prima PTKI Kementerian Agama RI.







