Salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) adalah 100.000 Sultan Muda Sumsel. Demi mewujudkan program tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) mengadakan roadshow ke Lahat.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Kegiatan ini dilakukan di SMK Negeri 1 Jarai, Kabupaten Lahat, Sumsel pada Senin (16/6/2025). Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto mengatakan, kegiatan ini penting dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya Lahat dan Pagaralam.
“Kegiatan ini untuk menindaklanjuti program unggulan HDCU yaitu menciptakan 100.000 Sultan Muda yang sekretariatnya ada di Kantor OJK Sumsel. OJK cawe-cawe seperti ini penting sekali untuk meningkatkan literasi keuangan dan perluasan akses keuangan di daerah,” ungkapnya, Senin (16/6/2025) sore.
Arifin menyebut, salah satu tugas OJK adalah untuk mengembangkan komoditas unggulan yang ada di daerah. Dalam hal Sumsel, kata dia, yang diunggulkan adalah kopi.
“Komoditas utama kita apa? ya, kopi. Kualitas bagus, petaninya banyak, dan lahannya luas. Tinggal kita dongkrak sedikit,” katanya.
Dalam kegiatan ini, pihaknya mengundang seluruh stakeholder yang berkaitan. Hal ini guna menyiapkan ekosistem produksi hingga ekspor kopi dari hulu ke hilir.
“Kami sengaja mengundang semua pihak terkait. Ada dari Kadinkop UKM Sumsel dan daerah (Lahat), Kanwil DPJb untuk memberikan akses KUR secara langsung, dan balai karantina untuk persiapan maupun pelaksanaan ekspor. Termasuk juga ada pihak perbankan juga asuransi,” rincinya.
“Kita bisa membangun satu ekosistem dari hulu ke hilir. Kopi Jarai dari Lahat sudah luar biasa bagus, tinggal kita optimalkan lagi,” tambah Arifin.
Kepala Dinkop UKM Sumsel Amiruddin mengatakan, Sultan Muda Sumsel tahun ini ditargetkan sebanyak 10% dari target. Berarti, setidaknya harus tercapai 10.000 Sultan Muda di Sumsel hingga akhir 2025 nanti.
Ia berharap, Kabupaten Lahat dapat menjadi penyumbang terbesar Sultan Muda di Sumsel. Ini sejalan dengan Lahat yang memiliki Koperasi Merah Putih berbadan hukum terbanyak, yaitu 377 koperasi di desa dan kelurahan.
Dalam kunjungannya ke SMKN 1 Jarai yang memiliki kurang lebih 300 siswa tersebut, kata Amiruddin, diharapkan semuanya mendaftarkan diri menjadi Sultan Muda.
“Insya Allah Kabupaten Lahat menjadi penyumbang terbanyak sesuai dengan Koperasi Merah Putih. Nomor 1 Koperasi Desa berbadan hukum (di Sumsel),” ujarnya.
Kegiatan ini juga sekaligus launching Enterpreneur Goes to School dan Peresmian Bantuan Program Berdikari Politeknik Sriwijaya (Polsri). Dia berharap, siswa memiliki keterampilan enterpreneurship untuk menjadi wirausaha nantinya dengan perbantuan teknologi dari Pusri.
“Ini diharapkan menjadi bekal para siswa untuk membuka lapangan kerja sendiri. Selain itu juga memotivasi agar mereka berani menjadikan wirausahawan sebagai karir,” jelasnya.
“Kata kuncinya adalah kolaborasi, jalin kemitraan dari seluruh stakeholder untuk meningkatkan pendapatan para petani kopi dan pengembangan oleh Koperasi Desa Merah Putih,” tutupnya.