Dinas Perdagangan Kota Palembang menggelar pasar murah selama empat hari, mulai dari Senin hingga Kamis, 15-18 Desember 2025. Hal ini sebagai upaya menekan inflasi menjelang perayaan Nataru. Program ini menawarkan harga kebutuhan pokok lebih murah dari pasaran.
“Biasanya kita laksanakan setiap hari Selasa dan Kamis, tapi khusus menjelang Natal ini dari tanggal 15 sampai 18, beruntun. Jadi Senin, Selasa, Rabu, Kamis, kita laksanakan terus setiap hari,” ujar Analisis Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan Kota Palembang Mutia, saat ditemui di lokasi pasar murah, Selasa (9/12/2025).
Setelah pelaksanaan di Kertapati, pasar murah akan dilanjutkan di lokasi lain seperti Seberang Ulu II pada Kamis (11/12), Sako pada Senin (15/12), Sukarami pada Selasa (16/12), Ilir Timur II pada Rabu (17/12), dan Ilir Barat I pada Kamis (18/12).
Program yang diinisiasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk pengendalian inflasi dengan menawarkan harga kebutuhan pokok lebih murah dari pasaran.
“Usulnya juga dari tim TPID, Tim Pengendali Inflasi Daerah. Jadi ini salah satu program dari Pak Wali Kota untuk upaya pengendalian inflasi,” kata Mutia.
Dia mengatakan beberapa komoditas yang ditawarkan dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasar. Beras kemasan 5 kg dijual dengan harga Rp 57.000, lebih murah dibanding harga pasar yang mencapai Rp 60.000 hingga Rp 62.000. Minyak goreng dijual Rp 14.700 per kemasan, harganya lebih murah dibandingkan di pasaran yang mencapai Rp 16.000.
Tersedia juga berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti gula seharga Rp 17.000, tepung Rp 10.000, serta ada mie instan paket Rp10.000 dan paket Rp 20.000. Terdapat juga komoditi lain seperti telur, bawang, ayam, dan lainnya.
Mutia menjelaskan, program ini berfokus untuk penurunan angka inflasi dan juga membantu masyarakat.
“Fokusnya kalau kita, bisa membantu masyarakat dan jangka panjangnya untuk penurunan angka inflasi. Makanya kita untuk sembako yang kita utamakan, kebutuhan ini beras, minyak, telur, bawang, ayam juga ada,” ujarnya.
Pasar murah ini juga melibatkan pelaku UMKM binaan dari kecamatan setempat. Dinas Perdagangan menyediakan meja khusus bagi UMKM yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini. Menurutnya, program pasar murah ini merupakan respons pemerintah daerah terhadap kenaikan harga beberapa komoditas, yang diakibatkan oleh faktor cuaca dan program MBG.
“Betul, salah satunya faktor MBG, tapi cuaca juga mempengaruhi,” ujarnya.
Mutia mengimbau kepada masyarakat, untuk berbelanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
“Belanja bijak, jadi biar tidak terjadi penumpukan barang. Kalau ada barang murah, belanja secukupnya sesuai kebutuhan kita saja,” pesannya.
Artikel ini ditulis oleh Widia Ardhana peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di infocom.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
