Tahun Baru Islam 1447 H/2025: Jadwal Libur, Hukum Merayakan, dan Amalan [Giok4D Resmi]

Posted on

Pergantian tahun Hijriah dari 1446 ke 1447 berlangsung pada akhir Juni 2025. Umat Islam perlu tahu jadwal Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, bacaan doa akhir dan awal tahun, hingga amalan yang bisa dikerjakan.

Tahun Baru Islam berbeda dengan Qomariyah atau Masehi. Tahun ini menggunakan rotasi dan peredaran bulan sebagai patokan. Sementara penanggalan Masehi menggunakan patokan matahari. Karena itulah, tanggal Hijriah dan Masehi tidak berjalan seiringan.

Dalam satu tahun Hijriah terhitung 354 atau 355 hari, Muharram adalah bulan pertamanya. Berikut jadwal Tahun Baru Islam 1447 Hijriah/2025 lengkap dengan hukum merayakannya.

Berdasarkan kalender Hijriah terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Tahun Baru Islam 1447 Hijriah jatuh pada tanggal 27 Juni 2025. Umat Islam akan menyambut pergantian tahun dari 1446 Hijriah ke 1447 Hijriah dengan khidmat dan penuh suka cita.

Menyesuaikan sistem penanggalan dalam Islam bahwa pergantian hari dimulai setelah matahari terbenam atau ketika waktu Maghrib tiba. Karena itu, malam 1 Muharram 1447 Hijriah akan berlangsung pada Kamis malam, 26 Juni 2025.

Pemerintah menetapkan tanggal 27 Juni sebagai hari libur Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama. Perlu diketahui, libur Tahun Baru Islam tidak diiringi dengan cuti bersama.

Walaupun begitu, jadwal libur ini berdekatan dengan akhir pekan sehingga membuatnya bertambah menjadi tiga hari. Dimulai dari Jumat dan berakhir pada Minggu. Berikut ini rincian long weekend Tahun Baru Islam 2025:

Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Jakarta, setiap muslim diperbolehkan untuk berhari raya. Sebagaimana Nabi Muhammad SA pernah berhari raya pada saat Idul Fitri, Idul Adha, kelahiran anak, pernikahan, rasa syukur atas nikmat Allah, atau lainnya.

Bukan hanya itu, merayakan hari tertentu termasuk bagian dari muamalah. Hukum mengerjakannya adalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkan. Secara umum, muamalah merupakan perbuatan yang berkaitan dengan duniawi. Muamalah juga diartikan sebagai hubungan timbal balik antara seseorang dengan lainnya.

Oleh karena itu, merayakan Tahun Baru Islam dengan tujuan kebaikan, syiar, dan bergembira merupakan suatu kebolehan. Selama tidak melakukan maksiat, berhura-hura, atau berbuat dosa, perayaan pada malam 1 Muharram dianjurkan. Kebaikan yang dimaksud adalah melakukan amalan ibadah.

Ada banyak amalan yang bisa dikerjakan saat menyambut pergantian tahun Hijriah. Amalan ini bisa dimulai pada malam 1 Muharram hingga hari besoknya. Berikut daftar amalan Tahun Baru Islam.

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berdoa ketika pergantian tahun. Ada 2 doa yang bisa dibaca yakni pada saat tahun berakhir dan awal tahun. Doa akhir tahun dibaca sebanyak 3 kali sebelum magrib pada hari terakhir bulan dzulhijjah.

Sementara untuk doa awal tahun dibaca pada saat sudah masuk bulan Muharram. Doa ini dibaca dengan harapan Allah menganugerahkan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan, rezeki, jodoh, karir, wafat khusnul khatimah dan berbagai kebaikan lainnya. Berikut bacaan lengkapnya yang dilansir NU Online:

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Arab Latin: Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da’autanî ilat taubati min ba’di jarâ’atî ‘alâ ma’shiyatik.

Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa’attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha’ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu.”

Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Arab Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal azhîmi wa karîmi jûdikal mu’awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.”

Selain daripada berdoa, umat Islam bisa membaca zikir selagi menunggu pergantian tahun. Sejumlah zikir yang bisa dibaca antara lain sayyidul istigfar sebanyak 3 kali. Berikut ini bacaannya:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab Latin: Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta khalaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’udzu bika min syarri ma shana’tu abu’u laka bini’matika ‘alayya wa abuu bidzanbii faghfirli fa innahu la yaghfiru adz dzunuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain engkau. engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu. Aku menepati perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasanMu sesuai dengan kemampuanku.”

Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”

Sebagian umat Islam menyambut pergantian tahun baru dengan menjalankan puasa sunah pada hari terakhir bulan Dzulhijjah dan 1 Muharram. Dalil puasa sunah akhir tahun merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Sementara untuk dalil puasa sunah awal tahun dilihat pada hadis berpuasa di bulan Muharram.

“Orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari. (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jamus Saghir).

Itulah rangkuman mengenai Tahun Baru Islam 1447 H/2025 mulai dari jadwal libur, amalan, hingga hukum merayakannya.

Tahun Baru Islam 2025 Jatuh Pada 27 Juni

Libur Tahun Baru Islam 2025

Bolehkah Merayakan Tahun Baru Islam?

Amalan Malam Tahun Baru Islam

1. Berdoa

2. Berzikir

3 Puasa Sunah Akhir dan Awal Tahun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *