Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan Ruzuan Effendi menyebut akan ada enam daerah prioritas pemasok komoditas ke Pasar Induk Jakabaring, Palembang. Enam daerah itu kini masuk proses pemetaan untuk jenis pasokan bahan pangan yang akan dihasilkan.
“Kurang lebih ada 6 daerah yang akan menjadi pemasok kebutuhan pangan. Selama ini memang banyak kita mengambil pasokan dari luar, padahal potensi kita sangat besar,” ujar Ruzuan.
Ke-6 daerah itu adalah Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Musi Rawas, Pagar Alam dan Palembang. Wilayah-wilayah ini nantinya akan diatur pembudidayaan penanamannya. Setiap daerah akan dilihat kondisinya, agar pengembangan komoditi maksimal.
“Nanti akan disesuaikan dengan tipologi dan topografi lahan di daerah. Kita tidak akan memaksakan lahan untuk ditanam komoditi tertentu,” katanya.
Ruzuan menjelaskan, pengaturan pola tanam diharapkan dapat menghindari terjadinya penumpukan pasokan pada momen tertentu.
Terpenting bagi Pemprov Sumsel adalah mampu memenuhi kebutuhan secara mandiri. Sekaligus mengurangi pembelian komoditas dari luar daerah.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Kalau melihat potensi Sumsel sebenarnya tidak kurang, tapi pola tanam kita yang harus diatur,” tambahnya.
Dia memisalkan, suplai bawang merah produksi lokal menjadi salah satu yang minim. Jumlahnya hanya sekitar 3% dari jumlah total kebutuhan.
“Bawang merah itu cuma 3% yang bisa menyuplai, padahal potensi kita ada dan cukup besar. Ini yang sedang kita dorong,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru juga mendorong pasokan bahan pangan di wilayahnya dari produksi lokal. Dia menilai Sumsel punya potensi dalam pengembangannya, tinggal lagi pola penanaman agar hasilnya maksimal melalui pola kerja sama dengan PT Paskomnas.
Dia juga menyoroti pasokan yang ada di Pasar Induk Jakabaring baru sebesar 60% dan 40% dari luar daerah Sumsel.
“Ada persoalan, ternyata pasokan yang ada di pasar induk kita baru 60% (dari lokal). 10 komoditas besarnya dipasok petani Sumsel. Yang (komoditas) lain masih dari luar daerah. Bahkan, bawang merah hanya 3% dari kebutuhan,” ujarnta. Gubernur Sumsel Herman Deru.
