Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) bersama Polda Sumsel memperkuat sinergi lintas sektoral menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026. Fokus utamanya yakni memastikan keamanan ibadah hingga kenyamanan infrastruktur bagi pemudik.
“Kita perlu menjaga potensi-potensi yang mungkin muncul, termasuk gangguan keamanan. Apa pun harus kita cegah agar Nataru di Sumsel berjalan kondusif,” tegas Herman Deru dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Lilin Musi 2025 di Griya Agung, Palembang, Jumat (19/12/2025)
Herman Deru memberikan instruksi khusus terkait infrastruktur jalan yang sering menjadi keluhan masyarakat. Ia memerintahkan perbaikan segera di 35 titik jalan rusak, terutama di ruas Tol Kayuagung-Palembang.
“Kita perlu menjaga potensi-potensi yang mungkin muncul, termasuk gangguan keamanan. Apa pun harus kita cegah agar Nataru di Sumsel berjalan kondusif,” ucapnya.
Untuk mengurai kemacetan, Herman Deru mengungkapkan Tol Palembang-Betung sepanjang 32 kilometer akan dibuka secara fungsional. Tak hanya darat, sektor perairan dan keandalan listrik juga menjadi sorotan.
“Saya minta PLN memastikan keandalan listrik di seluruh wilayah Sumsel, tidak hanya di Kota Palembang. Pengamanan wilayah perairan juga menjadi perhatian khusus bagi keselamatan masyarakat,” tambahnya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi menjelaskan bahwa Operasi Lilin Musi 2025 akan digelar selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Tahun ini, Polda Sumsel mengusung pendekatan yang berbeda. Operasi tidak lagi hanya fokus pada pengaturan lalu lintas, melainkan pada aspek psikologis masyarakat.
“Kami mengubah paradigma operasi lilin menjadi operasi kenyamanan sosial dan spiritual. Tidak hanya menjaga lalu lintas, tetapi juga memastikan rasa damai bagi masyarakat yang merayakan,” ungkap Andi Rian.
Polda Sumsel telah memetakan ratusan objek vital yang menjadi titik fokus pengamanan selama operasi berlangsung. Pengamanan ketat akan dilakukan pada 864 rumah ibadah atau gereja di seluruh wilayah Sumatera Selatan guna menjamin kekhusyukan umat dalam beribadah.
Selain tempat ibadah, petugas juga disiagakan di 83 lokasi wisata yang diprediksi akan menjadi pusat keramaian masyarakat. Untuk sektor transportasi, pengamanan mencakup 4 bandara, 21 stasiun kereta api, 2 pelabuhan, serta 14 terminal guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik para pelancong.
Andi Rian memprediksi puncak mobilitas masyarakat akan terjadi mulai 25 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026. Masyarakat juga diimbau untuk aktif menjaga keamanan lingkungan dengan memberdayakan peran Senkom sebagai mitra Polri di lapangan.
Artikel ini ditulis oleh Ani Safitri peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di infocom.
