Sejumlah ibu rumah tangga tampak sibuk menyiapkan aneka camilan khas Bengkulu di rumah sederhana di Kandis Raya, Kelurahan Jaya. Suasana akrab, tawa ringan, aroma keripik udang serta rengginang yang baru matang memenuhi ruangan.
Aktivitas ini menggambarkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Serawai Jaya, kelompok usaha yang kini menjadi pemasok rutin camilan berbagai kalangan di Bengkulu.
Ketua UMKM Serawai Jaya, Siti Yunarni, menuturkan bahwa peningkatan kapasitas produksi mulai dirasakan sejak kelompok ini menjadi binaan Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Dulu kami hanya membeli bahan baku per kilo, sekarang bisa karungan. Penghasilan meningkat 30 sampai 50 persen. Ini sangat membantu ekonomi keluarga,” ujar Siti.
Nama ‘Serawai Jaya’ dipilih sebagai identitas lokal Bengkulu yang mudah dikenali sekaligus mencerminkan semangat kemajuan warga Kelurahan Jaya. Kelompok ini telah berjalan sejak tahun 2019, sejak masuk dalam program TJSL Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, anggota bertambah menjadi 9 ibu rumah tangga dan produksi dilakukan secara tradisional namun terkoordinasi di rumah Siti selaku pendiri dari Serawai Jaya.
Dampak pembinaan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terasa nyata bagi para anggotanya. Salah satunya bagi Sri Utami, yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan sendiri. Keahliannya membuat rengginang dan peyek kini menjadi salah satu produk yang paling diminati pelanggan.
“Saya senang sekali bisa ikut di sini. Dari yang awalnya hanya bantu-bantu di rumah, sekarang saya bisa punya penghasilan sendiri,” ujar Sri.
Saat ini Serawai Jaya memproduksi 15 jenis camilan, mulai dari keripik udang, juada kare, keripik pisang berbagai rasa, usus krispi, rengginang, jahe instan, hingga abon ikan.
Produk tersebut dipasarkan melalui pelanggan tetap dan bazar, dengan omzet rata-rata mencapai Rp 5-7 juta per bulan. Konsistensi kualitas produk menjadi kunci kepercayaan pelanggan, termasuk dari Lapas Perempuan Bengkulu, Rumah Sakit Medika, Rumah Sakit Ummi, serta berbagai bazar instansi.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel berperan penting dalam mendorong pertumbuhan usaha ini. Melalui program TJSL, Pertamina menyediakan peralatan produksi yang lebih memadai, memberikan pelatihan pembuatan produk baru, serta membuka akses pemasaran. Serawai Jaya menjadi contoh bagaimana pendampingan yang konsisten membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, juga menekankan bahwa perusahaan akan terus memperluas dampak program TJSL melalui penguatan UMKM.
“Serawai Jaya membuktikan bahwa ibu rumah tangga memiliki potensi besar sebagai pelaku ekonomi. Pertamina berkomitmen mendampingi agar UMKM binaan tumbuh berkelanjutan dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” jelas Rusminto.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel akan terus menghadirkan pembinaan UMKM yang berfokus pada peningkatan kapasitas, perluasan akses pasar, dan kemandirian ekonomi, sehingga UMKM lokal dapat tumbuh, berdaya saing, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan), Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), dan Tujuan 8 (Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Layak).







