Selain menjadi tempat bunga rafflesia bertumbuh, Bengkulu memiliki kekayaan budaya yang memukau. Salah satunya ialah rumah adat Bengkulu yang memiliki struktur bangunan unik dan kokoh.
Rumah adat Bengkulu adalah rumah bubungan lima. Rumah ini berbentuk atap limas sebagai ciri utamanya. Setiap elemen bangunan mempunyai makna tersendiri. Tak hanya itu, rumah tersebut mempunyai sejarah yang melekat bagi masyarakat setempat.
Penasaran dengan keunikan dari rumah adat Bengkulu? Yuk, infoers simak penjelasan lengkap mulai dari sejarah hingga makna filosofisnya pada tulisan di bawah ini.
Rumah adat Bengkulu memiliki sejarah yang panjang. Diketahui bangunan ini dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu, Tionghoa, dan Eropa yang masuk melalui jalur perdagangan dan kolonialisme.
Dikutip dari jurnal Hubungan Tata Ruang Rumah Adat Bubungan Lima dengan Kebudayaan Suku Melayu Bengkulu karya Nursinggih Febiono, nama bubungan lima sendiri merujuk pada bentuk atapnya yang menyerupai limas segi lima.
Selain bentuknya yang unik, bangunan ini dibuat menyesuaikan dengan aktivitas penghuni didalamnya, setiap sudutnya menggambarkan hubungan antara manusia dengan pencipta dan manusia dengan alam.
Secara geografis, Bengkulu berada di Pesisir Barat Pulau Sumatera, hal ini menyebabkan Kawasan ini sangat rawan dengan bencana alam seperti banjir dan gempa bumi. Alasan ini juga menjadi cikal bakal pembuatan rumah bubungan lima yang kokoh dan tinggi.
Selain itu, Bengkulu juga dikenal sebagai penghasil bambu dan kayu, khususnya daerah Rejang Lebong. Melalui rumah adat ini, masyarakat bisa memanfaatkan hasil alam.
Rumah adat Bengkulu berbahan utama kayu dan bambu. Biasanya bangunan ini dibuat tinggi dan setiap sudutnya dilengkapi dengan tiang sebagai penopang.
Dilansir dari jurnal yang bertajuk Identifikasi Etnomatematika Rumah Adat Kota Bengkulu Sebagai Media Penyampaian Konsep Bangun Ruang Limas karya Indah Sari dkk, pembeda antara Bubungan Lima dari rumah adat pada umumnya ialah bentuk bangunan, konstruksi, ruangan, ukiran hingga warna yang unik.
Selain itu, penambahan kesan corak di setiap sudut ruangannya juga menambah kesan mewah pada bangunan ini. Oleh karena itu, bangunan ini dulunya menjadi rumah huni bagi bangsawan atau masyarakat kalangan atas.
Tak hanya jadi rumah huni, bangunan ini juga berfungsi sebagai tempat untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang penting seperti upacara adat dan pernikahan.
Selain mempunyai karakteristik bangunan yang unik, rumah adat bubungan lima juga menyimpan makna filosofisnya tersendiri bagi masyarakat Bengkulu.
Rumah bubungan lima memiliki beberapa corak khas, di antaranya ada bunga seroja yang melambangkan kesyukuran dan kebahagian. Selembayung yang bermakna keperkasaan, serta kembang empat yang menunjukan keberuntungan.
Selain itu, tangga pada bangunan ini sengaja dibuat ganjil untuk menunjukan martabat dan kebesaran keluarga. Unsur yang tak kalah penting yakni memiliki hubungan erat dengan spiritual.
Bagian atapnya sengaja dibuat menghadap ke arah timur untuk melambangkan pemberian sumber cahaya dan harapan kepada yang Maha Kuasa. Makna filosofis ini menjadi simbol keunikan sekaligus ciri khas dari rumah adat Bengkulu.
Nah itulah penjelasan singkat mengenai rumah adat Bengkulu. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Rhessya Putri Wulandari Tri Maris, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama RI
Sejarah Rumah Adat Bengkulu
Ciri Khas Rumah Adat Bengkulu
Makna Filosofi Rumah Adat Bengkulu
Rumah adat Bengkulu berbahan utama kayu dan bambu. Biasanya bangunan ini dibuat tinggi dan setiap sudutnya dilengkapi dengan tiang sebagai penopang.
Dilansir dari jurnal yang bertajuk Identifikasi Etnomatematika Rumah Adat Kota Bengkulu Sebagai Media Penyampaian Konsep Bangun Ruang Limas karya Indah Sari dkk, pembeda antara Bubungan Lima dari rumah adat pada umumnya ialah bentuk bangunan, konstruksi, ruangan, ukiran hingga warna yang unik.
Selain itu, penambahan kesan corak di setiap sudut ruangannya juga menambah kesan mewah pada bangunan ini. Oleh karena itu, bangunan ini dulunya menjadi rumah huni bagi bangsawan atau masyarakat kalangan atas.
Tak hanya jadi rumah huni, bangunan ini juga berfungsi sebagai tempat untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang penting seperti upacara adat dan pernikahan.
Ciri Khas Rumah Adat Bengkulu
Selain mempunyai karakteristik bangunan yang unik, rumah adat bubungan lima juga menyimpan makna filosofisnya tersendiri bagi masyarakat Bengkulu.
Rumah bubungan lima memiliki beberapa corak khas, di antaranya ada bunga seroja yang melambangkan kesyukuran dan kebahagian. Selembayung yang bermakna keperkasaan, serta kembang empat yang menunjukan keberuntungan.
Selain itu, tangga pada bangunan ini sengaja dibuat ganjil untuk menunjukan martabat dan kebesaran keluarga. Unsur yang tak kalah penting yakni memiliki hubungan erat dengan spiritual.
Bagian atapnya sengaja dibuat menghadap ke arah timur untuk melambangkan pemberian sumber cahaya dan harapan kepada yang Maha Kuasa. Makna filosofis ini menjadi simbol keunikan sekaligus ciri khas dari rumah adat Bengkulu.
Nah itulah penjelasan singkat mengenai rumah adat Bengkulu. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Rhessya Putri Wulandari Tri Maris, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama RI