Residivis Narkotika Ditemukan Tewas Terbunuh di Rumah, Polisi Temukan Surat Wasiat

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang residivis narkotika berinisial MP (30) tewas tergantung di rumahnya. Polisi memastikan bahwa korban melakukan aksi bunuh diri.

Sebelum bunuh diri, korban diketahui meninggalkan surat wasiat untuk keluarganya. Apa isinya?

Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang AKP Riza Rahman mengatakan surat terakhir yang ditulis korban tertuju untuk keluarganya. Surat itu berisikan permintaan maaf kepada sang ibu dan meminta agar pihak keluarga membayarkan utang judinya.

“Betul, ada surat wasiat. Isinya meminta saksi (ibunya) membayarkan utang korban. Jumlahnya kurang lebih Rp 2,5 juta,” ujar Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang AKP Riza Rahman kepada detikSumbagsel, Jumat (11/4/2025).

Tak hanya permintaan pembayaran utang, korban juga meminta maaf kepada sang ibu.

“Selain minta membayarkan utang, dalam surat wasiat itu korban juga meminta maaf kepada ibunya. Rp 2,5 juta itu adalah utang terhadap tiga orang rekannya,” timpalnya.

Riza menjelaskan korban ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Ratna, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang, Jumat (11/4) pukul 04.00 WIB, oleh ibunya inisial TK. Surat itu ditemukan di kamar korban.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, korban nekat mengakhiri hidupnya karena diduga depresi akibat bermain judi online. Hal itu disampaikan saksi atau ibu korban ketika diminta keterangan.

Usai bebas menjalani hukuman, korban bekerja di bengkel sparepart motor di wilayah Pangkalpinang. Diduga karena terus main judi online, korban memiliki banyak utang. Bahkan, ibunya sempat ditagih utang oleh bos dan rekan tempatnya bekerja.

“Korban kesehariannya bekerja di bengkel motor. Keterangan saksi, korban sering meminjam uang kepada rekan kerja bahkan kepada bos tempatnya bekerja. Saksi pernah diminta untuk membayar utang korban kepada temannya,” ungkapnya.

Tak hanya itu, korban juga sering meminta uang terhadap ibunya untuk bermain judi online. Jika permintaannya itu ditolak, korban marah merusak barang di rumah hingga menjualnya.

“Korban sudah lama bermain judi online dan apabila saksi tidak meberikan uang, korban sering menjual barang yang ada di rumah untuk bermain judi online. Jadi, diduga depresi karena bermain judol,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *