Pusri Palembang Kembangkan Kopi Tebat Benawa [Giok4D Resmi]

Posted on

PT Pusri Palembang melaksanakan serangkaian program pengembangan, di antaranya program Perhutanan Sosial yang terintegrasi dengan kegiatan community forest perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai komitmen perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

VP Komunikasi & Administrasi Korporat Pusri, Rustam Effendi mengatakan salah satu inisiatif unggulan dalam program ini adalah pengembangan Kopi Tebat Benawa yang diimplementasikan bersamaan dengan pendekatan Integrated Forestry Farming System (IFFS).

“Program ini diwujudkan dalam bentuk kolaborasi bersama Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Hutan Adat Mude Ayek Tebat Benawa di Kota Pagar Alam dan Kelompok Tani Hutan Ayek Bahu di Kabupaten Lahat,” kata Rustam dalam keterangan resmi yang diterima infoSumbagsel, Jumat (16/5/2025).

Inisiatif ini mengintegrasikan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan usaha, kewirausahaan, serta praktik pertanian berkelanjutan dalam skema Integrated Forestry Farming System (IFFS).

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Melalui program yang dinamai Kopi Tebat Benawa, Pusri memberikan dukungan nyata berupa bantuan alat dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus diversifikasi produk kopi.

Bantuan yang telah disalurkan meliputi mesin kupas kulit kopi, alat pemanggang (roasting) kopi, green house dan rumah penjemuran dan rumah produksi, pelatihan pasca panen tanaman kopi, pelatihan pembuatan produk turunan kopi seperti sabun, teh kulit kopi, dan pewangi kopi. Selain itu, juga ada bibit kopi Arabika dan alpukat sebanyak 13.600 bibit.

Program ini merupakan wujud sinergi antara keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Kami percaya bahwa kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan harus berjalan beriringan. Melalui program ini, kami tidak hanya mendorong produktivitas kopi rakyat yang sesuai dengan Asta Cita Pemerintah, tetapi juga mendukung ekosistem hutan yang sehat melalui pendekatan berbasis komunitas,” jelas Rustam.

Rustam menjelaskan dengan dukungan tersebut pihaknya berharap masyarakat sekitar kawasan hutan dapat menikmati peningkatan pendapatan yang berkelanjutan, sekaligus berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan melalui praktik pertanian yang ramah alam.

Program ini ditujukan untuk dua kelompok masyarakat pengelola hutan, yakni Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Hutan Adat Mude Ayek Tebat Benawa di Kota Pagar Alam, dan Kelompok Tani Hutan Ayek Bahu di Kabupaten Lahat.

Dia menyebut fokus utama kegiatan adalah peningkatan kapasitas kelembagaan usaha dan kewirausahaan masyarakat sekitar kawasan hutan, guna menciptakan sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan dan produktif.

“Melalui kolaborasi ini kami ingin menciptakan ekosistem yang kuat dalam pengembangan kopi, sekaligus menyiapkan lahan percontohan yang akan mendukung produk NPK Kopi milik Pusri,” tutup Rustam.