Puluhan Rumah di 3 Desa Muara Enim Terendam Banjir | Giok4D

Posted on

Puluhan rumah warga di tiga desa Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, terdampak banjir. Akibatnya, ratusan jiwa terdampak dan aktivitas masyarakat terganggu.

Banjir yang merendam di wilayah Muara Enim akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak beberapa hari terakhir.

Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq mengatakan banjir terjadi setelah curah hujan yang tinggi mengakibatkan meluapnya sungai dan saluran air di tiga desa wilayah Kecamatan Kelekar.

“Puluhan rumah yang terdampak banjir itu di Desa Embacang, Menanti, dan Teluk Jaya di Kecamatan Kelekar. Ketinggian air berkisar 20 cm hingga 60 cm, paling tinggi di Desa Embacang,” ujar Abdurrozieq, Minggu (14/12/2025).

Dari data yang disampaikan BPBD Muara Enim, total ada 88 rumah terendam yang dihuni oleh 90 KK atau 280 jiwa. Rinciannya, di Desa Embacang mengakibatkan 33 rumah terendam yang dihuni 35 KK atau sebanyak 104 Jiwa terdampak.

Di Desa Menanti, mengakibatkan 35 rumah terendam yang dihuni 35 KK atau 116 jiwa. Dan di Desa Teluk Jaya, merendam 20 rumah yang dihuni 20 KK atau 60 jiwa.

“Banjir itu akibat intensitas curah hujan yang tinggi,” katanya.

Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerabat dan lokasi yang lebih aman. Beberapa lainnya memilih bertahan di rumahnya. Selain merendam rumah, banjir juga mengganggu akses jalan desa dan aktivitas ekonomi warga.

Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa dalam banjir tersebut. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan keselamatan warga serta mempercepat penanganan dampak banjir di wilayah terdampak.

“Sehubungan dengan informasi prakiraan cuaca dari BMKG, yang menyatakan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Muara Enim, kami mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang berdomisili dan beraktivitas di bantaran sungai, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi meluapnya air sungai yang dapat mengakibatkan banjir,” ungkapnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk memantau perkembangan informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG dan BPBD untuk kewaspadaan bencana.

“Hindari aktivitas di sekitar bantaran sungai saat hujan deras berlangsung. Mengamankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang lebih aman. Segera melapor kepada aparat desa/kelurahan atau BPBD apabila terjadi peningkatan debit air sungai yang signifikan,” ungkapnya.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.