Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) menggelar apel siaga bencana guna mengantisipasi potensi bencana akibat fenomena hidrometeorologi yang diperkirakan akan serupa dengan badai La Nina.
Apel siaga ini berlangsung di Markas Besar Polda Sumsel, diikuti oleh jajaran Polda Sumsel, Brimob, TNI AD, TNI AL, TNI AU, Basarnas, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Satgas Tagana.
Wakil Kepala Polda Sumsel, Brigjen Pol Zulkarnain, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan sekaligus mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
“Apel dilangsungkan serentak di seluruh Indonesia. Hal ini kita lakukan untuk mempersiapkan para personel dalam pencegahan dan penanganan bencana,” ujar Zulkarnain.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Menurutnya, kesiapan personel menjadi hal penting karena Indonesia termasuk negara dengan potensi bencana tertinggi di dunia. Oleh sebab itu, seluruh langkah antisipasi harus direncanakan sejak dini.
Masa tanggap darurat di Sumatera Selatan direncanakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026, dengan sekitar 1.500 personel yang akan dikerahkan.
“Kami sudah menyiapkan peralatan dan personel untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam,” tambahnya.
Saat ini, sejumlah wilayah di Sumatera Selatan telah mengalami curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir dan longsor di beberapa daerah. Zulkarnain menegaskan bahwa kondisi ini harus menjadi perhatian utama, khususnya bagi pemerintah daerah.
“Beberapa objek wisata kami minta untuk ditutup sementara. Kami juga menyiapkan peralatan dan menempatkan anggota di titik-titik rawan bencana,” ujarnya.
Adapun beberapa daerah yang masuk dalam kategori rawan bencana, yakni Ogan Komering Ulu Selatan, Musi Rawas Utara, dan Pagar Alam, yang kerap menjadi langganan banjir dan longsor.
Zulkarnain juga menyoroti faktor penyebab bencana yang kerap dipicu oleh aktivitas manusia, seperti pertumbuhan penduduk dan perluasan permukiman yang mengurangi daerah resapan air.
“Perlu upaya mitigasi bersama seluruh stakeholder melalui edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli dalam menjaga hutan dan lingkungan,” tutupnya.







