Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi membenarkan akan adanya peristiwa petani karet yang diserang oleh beruang madu. Saat ini, pihak BKSDA sudah turun ke lokasi untuk melakukan verifikasi kejadian.
“Berdasarkan tindak lanjut surat Camat Mestong, kami sampaikan jika memang telah terjadi serangan satwa liar diduga beruang madu yang mengakibatkan satu orang warga atau petani karet mengalami luka serius,” kata Kasi SKW II BKSDA Jambi, Martialis Puspito KM kepada infoSumbagsel, Kamis (30/10/2025).
Kejadian serangan beruang madu ke petani karet itu pada Rabu, 29 Oktober 2025 sekitar pukul 06.30 WIB. Petani yang merupakan perempuan bernama Sutini (50) memulai beraktivitas menyadap karet di kebun yang berlokasi di RT 07 Dusun Sidomulyo, Desa Sukadamai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
BKSDA telah memastikan dan telah melakukan verifikasi atas kejadian itu dan dinyatakan benar. Kejadian serangan ceruang itu terjadi pada pukul 08.00 WIB, hingga kemudian suami dari Sutini mengetahui dan meminta pertolongan masyarakat untuk dilarikan ke rumah sakit.
“Korban sekarang sudah dirujuk ke RS Raden Mattaher untuk mendapatkan perawatan intensif. Akibat serangan satwa liar tersebut, korban mengalami luka serius pada bagian bola mata, pelipis dan paha,” terang Martialis
Pihak BKSDA, juga akan telah menurunkan tim ke lapangan terbukti bahwa di sekitar TKP terdapat cakaran beruang madu. BKSDA juga sudah melakukan imbauan dan sosialisasi ke masyarakat sekitar dusun agar sementara berhati untuk beraktivitas di kebun karet.
“Imbauan ini sudah kita sampaikan, dan saat ini kita minta masyarakat tetap selalu berhati-hati,” sebutnya.
Serangan beruang madu ini juga bukan kali pertama terjadi. Berdasarkan data yang ada pada bulan Februari 2023, di wilayah Desa Sukadamai pernah terjadi kejadian serupa yang mengakibatkan korban luka serius. Adapun jarak TKP serangan beruang pada tahun 2023 dengan TKP serangan beruang saat ini adalah sekitar 2,34 Km.
Tidak hanya itu, sekitar tanggal 20 Oktober 2025 tim BKSDA juga pernah menerima laporan gangguan Beruang di Kelurahan Tempino. Jarak dengan kejadian juga cukup jauh namun masih di wilayah Kabupaten Muaro Jambi.
“TKP serangan beruang madu merupakan hamparan hutan karet dengan luas sekitar 50 hektare dengan kondisi tutupan banyak semak belukar. Jadi kami harap masyarakat dapat segera melakukan penanganan lanjutan guna mitigasi konflik satwa liar,” kata Martialis.
Sejauh ini, kata Martialis, habitat beruang madu hampir merata dengan kecenderungan berada pada lokasi yang masih berupa hutan primer, hutan sekunder, dan hutan tanaman dengan kondisi yang membelukar. Tipologi tersebut tidak selalu berupa hutan negara tetapi juga kebun masyarakat dengan tegakan bawah yang rapat.
Maka dari itu, Martialis juga menyampaikan bahwa dengan kejadian ini nantinya pihak BKSDA akan melakukan pemasangan box trap atau pemasangan kotak perangkap. Kotak ini guna melakukan upaya pencegahan adanya serangan satwa liar seperti beruang madu di kebun karet masyarakat.







