Pertamina Gelar Pelatihan Pengolahan Sampah, Ciptakan Peluang Usaha Baru | Info Giok4D

Posted on

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Palembang, menggelar pelatihan pemilahan dan pengolahan sampah organik. Kegiatan ini digelar di Kelurahan Kemang Agung, Kelurahan Kota Negara, Palembang, Sumatera Selatan.

Kegiatan ini juga sebagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, sekaligus bentuk respons terhadap kondisi lingkungan di wilayah ring 1 operasional, khususnya di Kelurahan Kota Negara, yang setiap harinya menghasilkan lebih dari 10 ton sampah.

“Kegiatan ini di latarbelakangi oleh kondisi lingkungan yang kurang bersih dan bertujuan mencegah permasalahan kesehatan masyarakat akibat pengelolaan sampah yang tidak optimal,” Rusminto Wahyudi, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.

“Pelatihan ini menjadi langkah awal membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap kesehatan dan ekonomi,” sambungnya.

Selain membangun kesadaran lingkungan, pelatihan ini juga diarahkan untuk meningkatkan potensi ekonomi warga. Sampah organik yang diolah menjadi kompos dapat dimanfaatkan sebagai media tanam maupun dijual, membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Program ini diharapkan memberikan dampak berkelanjutan bagi lingkungan melalui praktik daur ulang yang mengurangi volume sampah dan menciptakan lingkungan lebih bersih serta sehat.

“Pelatihan mengajarkan masyarakat mengubah sampah menjadi produk bernilai seperti kompos, membuka peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan keluarga. Kolaborasi ini membuktikan bahwa sampah yang semula dianggap tidak berguna dapat diubah menjadi nilai ekonomi yang menguntungkan masyarakat,” ujarnya.

“Program ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam menyalurkan Energi Kebaikan dan membangun masa depan yang lebih hijau serta berkelanjutan. Kompos yang dihasilkan dan masyarakat yang teredukasi adalah bukti nyata dari sinergi perusahaan dan komunitas,” katanya.

Dalam kegiatan ini, peserta pelatihan diajarkan mengenali jenis-jenis sampah, memilah, hingga mempraktikkan langsung cara pengolahan sampah organik menjadi kompos. Kegiatan ini pun disambut antusias oleh warga.

“Alhamdulillah, pelatihan ini membuka wawasan kami. Awalnya kami berpikir sampah hanya bau dan jorok, tapi setelah dijelaskan dan dipraktikkan, ternyata bisa jadi sesuatu yang berguna. Kami jadi semangat,” kata Lina, salah satu peserta pelatihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *