Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyampaikan apresiasi dukungan Gubernur Bengkulu terhadap kondisi distribusi energi. Sebelumnya, Gubernur Bengkulu mengeluarkan surat terkait pengaturan pembelian BBM di SPBU.
Melalui Surat Edaran Gubernur Bengkulu No. B.500.10/558/ESDM/2025 terkait pengaturan pembelian BBM di SPBU, Pemprov meminta Pertamina untuk melakukan pengisian BBM maksimal 25 liter bagi kendaraan roda empat dan roda dua maksimal 5 liter per hari, serta melarang pengisian berulang-ulang untuk nomor plat kendaraan bermotor yang sama.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Erwin Dwiyanto mengatakan dukungan pemerintah provinsi sangat berarti di tengah upaya menjaga kelancaran penyaluran bahan bakar minyak (BBM), khususnya di saat Bengkulu menghadapi tantangan serius akibat gangguan pasokan.
“Kami mengapresiasi dukungan Gubernur Bengkulu dan segera melaksanakan kebijakan Pemerintah Provinsi Dengan kebijakan ini tentunya akan bisa menghindari potensi praktek kecurangan di lapangan seperti pengetapan oleh oknum, mengurai antrian serta memastikan subsidi BBM tersalurkan tepat sasaran,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, kata Erwin, akan terus berkoordinasi dengan seluruh SPBU dan aparat penegak hukum (APH) di wilayah Bengkulu, guna memastikan kebijakan ini dapat diimplementasikan dengan baik dan tertib.
Erwin menjelaskan saat ini distribusi BBM ke Bengkulu terdampak akibat pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai, yang menyebabkan kapal tanker tidak dapat bersandar, karena pengiriman BBM melalui laut merupakan jalur utama distribusi ke Bengkulu.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Terkait kendala tersebut, Pertamina telah melakukan berbagai langkah mitigasi sebagai respons cepat untuk menjaga suplai energi tetap berjalan.
“Sebagai langkah mitigasi, kami telah melakukan alih suplai dari Fuel Terminal (FT) Lubuk Linggau dan Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung. Kami juga menambah armada mobil tangki, mempercepat jadwal pengiriman, serta mengoptimalkan distribusi melalui jalur kereta api dengan dukungan PT KAI untuk suplai menuju Lubuklinggau,” ujarnya.
Pertamina berharap percepatan pengerukan alur pelayaran oleh pihak Pelindo dapat segera dilakukan, karena hal ini sangat krusial untuk memulihkan kelancaran logistik BBM ke wilayah Bengkulu, termasuk untuk masyarakat di wilayah kepulauan seperti Pulau Enggano.
Lanjutnya, Pertamina Patra Niaga juga mengimbau masyarakat Bengkulu untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying, serta membeli BBM sesuai kebutuhan. Setiap langkah yang diambil ditujukan untuk menjaga kestabilan distribusi energi yang adil dan merata di wilayah Sumbagsel, khususnya Bengkulu.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dalam Surat Edarannya menyampaikan bahwa pengaturan pembelian BBM di SPBU merupakan langkah penting untuk menghindari antrean panjang, praktik penimbunan, dan penyalahgunaan BBM subsidi.
“Kami menginstruksikan agar dilakukan pengaturan pembelian BBM oleh kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua, serta penertiban jam operasional SPBU. Langkah ini perlu dikawal bersama agar distribusi BBM lebih tertib dan adil bagi masyarakat,” jelasnya.