Pertamina Beri Pelatihan Keterampilan untuk Warga Binaan Lapas Perempuan

Posted on

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Fuel Terminal (FT) Pulau menggelar program pelatihan keterampilan untuk warga binaan di Lapas Perempuan Kelas II B Bengkulu.

Pelatihan keterampilan bagi warga binaan ini berlangsung sejak 7 sampai akhir Agustus 2025. Inisiatif ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk mendukung pemberdayaan masyarakat.

Pertamina bersama Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Bengkulu menggandeng instruktur dari pelaku usaha ternama di Bengkulu, yaitu Syarah Bakery untuk pelatihan tata boga, Ewy Wona Make Up Artist (MUA) untuk pelatihan tata rias, dan Batik Kagano khas Bengkulu Utara untuk pelatihan membatik.

Secara khusus, pelatihan tata boga juga melibatkan perwakilan dari UMKM Serawai Jaya binaan Pertamina sebagai bentuk kolaborasi dan pertukaran pengalaman antar pelaku usaha.

“Program ini menunjukkan bahwa pembinaan di lapas tidak hanya fokus pada pembentukan karakter, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan nyata yang bisa menjadi modal mereka untuk hidup mandiri dan berintegrasi kembali ke masyarakat,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Wilayah Bengkulu, Haposan Silalahi.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi dan praktik langsung dari para instruktur berpengalaman. Pelatihan tata boga mencakup teknik pembuatan berbagai produk makanan bernilai jual seperti roti, kue, dan aneka kudapan modern.

Pada pelatihan tata rias, peserta dikenalkan pada keterampilan merias wajah untuk berbagai acara, mulai dari rias harian hingga rias pengantin. Sedangkan pelatihan membatik mengajak peserta memahami filosofi motif batik khas Bengkulu Utara sekaligus teknik yang dapat diaplikasikan dalam produk fesyen dan kerajinan.

“Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ini. Tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membangkitkan semangat saya untuk memulai hidup yang lebih baik setelah masa pembinaan selesai. Kini saya yakin memiliki bekal untuk mandiri dan berkarya,” ungkap Sherly Anggela, salah satu peserta pelatihan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Utara, Fitriansyah, mengapresiasi langkah Pertamina dan Lapas Perempuan.

“Kami bangga karena batik Kagano khas Bengkulu Utara dapat menjadi bagian dari pelatihan ini. Harapan kami, keterampilan membatik yang diajarkan dapat menjadi peluang usaha bagi warga binaan sekaligus memperluas promosi batik khas daerah ke tingkat yang lebih luas,” ujar Fitriansyah.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi menegaskan komitmen Pertamina dalam pemberdayaan masyarakat.

“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangun rasa percaya diri, motivasi, dan semangat kewirausahaan bagi para peserta. Ke depan, hasil karya dari pelatihan ini diharapkan dapat dipamerkan dalam berbagai kegiatan promosi dan pemasaran, sehingga menjadi langkah awal bagi warga binaan untuk kembali berkontribusi positif di tengah masyarakat,” kata Rusminto.

Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya pada poin 4 (Quality Education), poin 8 (Decent Work and Economic Growth), dan poin 10 (Reduced Inequalities). Pertamina FT Pulau Baai berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program pemberdayaan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti warga binaan pemasyarakatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *