Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU), Tempat Pemungutan Suara (TPS) di tiga kecamatan Bengkulu Selatan, Bengkulu, tidak terjangkau layanan internet atau blank spot. Untuk mengantisipasi itu, petugas kepolisian memasang penguat sinyal dan menerjunkan personel di lokasi.
Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Awilzan mengatakan, ada beberapa TPS yang rawan karena blank spot. Kata dia, guna mengantisipasi adanya kesulitan saat pelaksanaan, pihaknya telah memasang penguat sinyal dan menyiagakan dua personel Polri pada TPS yang dianggap rawan atau blank spot.
“Ada beberapa kategori TPS yang dinyatakan rawan salah satunya TPS yang tidak memiliki jaringan internet atau blank spot,” kata Awilzan, Jumat (18/4/2025).
Awilzan menjelaskan, TPS yang tidak memiliki jaringan internet ada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pino Masat, Pino Raya, dan Kedurang Ilir, pada TPS ini telah dilakukan penanganan.
“Untuk daerah blank spot kita telah meminta bantuan ke Polda Bengkulu untuk menambah penguat sinyal khusus pada TPS,” jelasnya.
Awilzan mengungkapkan, untuk TPS yang dianggap rawan telah menyiagakan dua personel Polri dibantu pihak TNI dan Pamswakarsa, termasuk pada TPS lokasi paslon menjoblos atau menggunakan hak suaranya.
“Kita menyiapkan 250 personel polres, 70 Brimob, 70 personel Samapta Polda Bengkulu dan TNI, Pamswakarasa di TPS, semoga pelaksanaan PSU bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk mendiskualifikasi Gusnan Mulyadi dalam Pilkada Bengkulu Selatan karena dianggap telah menjabat selama dua periode.
Putusan ini dibacakan oleh Hakim MK, Suhartoyo, pada Senin, 24 Februari 2025, dalam sidang sengketa perselisihan hasil Pilkada nomor perkara 68/PHPU.BUP-XXIII/2025.
Selain mendiskualifikasi Gusnan Mulyadi, MK juga memerintahkan KPU untuk menggelar pemungutan suara ulang (PSU) tanpa mengikutsertakan Gusnan.
PSU Bengkulu Selatan diikuti pasangan Elva Hartati-Makrizal Nedi, Suryatati-Ii Sumirat dan pasangan Rifai Tajudin-Yevri Sudianto.
