Peringati Hari Habitat, Siswa SRT 31 Palembang Gencarkan Aksi Pilah Sampah baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Penanganan dan pengelolaan sampah menjadi konsen utama kegiatan Hari Habitat Dunia di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 31 Palembang, Sumatera Selatan. Para siswa diajarkan mengenai pemilahan sampah organik, anorganik, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Targetnya, sampah bisa berkurang.

Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Strategis Ditjen Prasarana Strategis Kementerian PU Wilayah Sumatera Selatan Ayu Juwita mengatakan pemilahan sampah diajarkan kepada siswa SRT 31 Palembang sejak dini agar para mereka terbiasa. Apalagi, sampah kini menjadi persoalan besar yang harus ditangani.

“Peringatan Hari Habitat Dunia tahun ini secara khusus menyoroti pentingnya pengelolaan sampah sebagai tantangan besar wilayah perkotaan. Kita sedang berpacu untuk memenuhi target nasional dalam kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah yaitu pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70% pada tahun ini,” ujar Ayu disela-sela kegiatan yang digelar secara hybrid di 32 sekolah rakyat se-Indonesia, Senin (27/10/2025).

Dia menyebut, untuk mencapai target tersebut diperlukan transformasi sistem secara menyeluruh dari hulu hingga Hilir. Upaya dari hulu salah satunya melalui pemilahan yang ditunjang dengan penyediaan kotak sampah sesuai dengan tempatnya. Pemilahan ini diharapkan menjadi fondasi, dimulai dari individu siswa, rumah tangga, dan lingkungan sekitar.

“Kita juga mengajarkan para siswa membuat prakarya dari daur ulang. Salah satunya melalui kolase foto presiden dan wapres yang dibuat dari daur ulang. Di SRT 31 juga ditunjuk duta pilah sampah, sebagai panutan bagi siswa lainnya,” katanya.

“Selain itu, kita juga membagikan tumbler kepada seluruh siswa, sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan botol,” sambungnya.

Sementara di sisi hilir, pemerintah menekankan perlunya mengakhiri praktik open dumping dan beralih ke sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Selain itu, percepatan penerapan teknologi waste-to-energy juga menjadi fokus untuk mengubah sampah yang tidak dapat didaur ulang menjadi sumber energi.

Konsep smart city yang digaungkan, juga diharapkan mampu merespons krisis sampah melalui sistem yang diterapkan. Masyarakat juga diminta berpartisipasi dalam aksi pilah sampah, sehingga tujuan akhirnya adalah menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat bagi warga

“Kita mengajak seluruhnya untuk bergerak, menjadikan aksi pilah sampah sebagai budaya baru, gaya hidup baru demi terwujudnya Indonesia bersih dan sehat,” ujarnya.