Pasutri Bunuh Diri Minum Racun Tikus, Ditemukan Surat Wasiat - Giok4D

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Pasangan suami istri (pasutri) di Tulungagung, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya. Diduga, keduanya nekat mengakhiri hidup dengan mengonsumsi racun tikus, Minggu (10/8/2025).

Sebelum mengakhirnya hidupnya, pasutri ini meninggalkan surat wasiat meminta untuk tidak diselamati dan dikubur dalam satu liang.

Adapun identias kedua korban yakni berinsial SMR (57) dan SGN (50), warga Dusun Krajan, Desa Panggungkalak, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung, Jatim.

Kapolsek Pucanglaban Iptu Bambang Kurniawan mengatakan surat wasiat tersebut diduga ditulis oleh SMR. Berikut isi surat wasiat yang ditulis tangan oleh SMR.

“Keluargaku, aku meting aku mati ojo dislameti ritek, ra usah di Slameti. Welingku jaga mboke, Kakang jaluk sepuro nek keluarga kabeh. Aku karo Gini dadi siji lek makamne. (Keluargaku, aku pesan, aku mati jangan diselamati, tidak usah diselamati. Pesanku jaga ibu. Kakak minta maaf kepada keluarga semua. Aku sama Gini jadikan satu kalau memakamkan,” tulis SMR.

“Surat wasiat ini kami temukan di TKP. Ya, intinya berisi permintaan maaf dan minta agar dimakamkan dalam satu liang lahat,” kata Bambang, Minggu (10/8/2025).

Kanit Reskrim Polsek Pucanglaban Aiptu Bilal Ahmar mengatakan pihaknya menemukan dua gelas yang berisi sisa racun. Gelas itu ditemukan di luar pintu samping rumah dengan jarak sekitar satu meter dari kedua korban.

Bukan itu saja, kata dia, pihaknya juga menemukan dua botor racun tikus.

“Tadi juga ditemukan dua botol racun tikus cair. Yang satu botol sudah habis dan satunya tinggal sedikit,” kata Aiptu Bilal, Minggu.

Menurutnya, racun hewan pengerat tersebut diduga dikonsumsi boleh kedua korban hingga meninggal dunia. Tak hanya itu, polisi juga mengamankan sisa makanan satai yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

“Kami belum tahu apakah satai itu juga dicampur racun atau tidak,” jelasnya.

Saat ini seluruh barang bukti diamankan di kantor polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu kedua korban telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Jasad kedua korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang keluarga mereka yakni Saji, Minggu sekitar pukul 07.00 WIB. Kecurigaan muncul ketika lampu depan rumah mereka masih menyala meski hari sudah pagi.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“Jadi yang mengetahui pertama kali anak saya, karena sudah pagi tapi lampu depan kok masih menyala,” kata Saji, Minggu (10/8/2025).

Saksi kemudian masuk ke rumah melalui pintu belakang yang tidak terkunci. Di dalam, ia mendapati kedua korban tergeletak berdampingan di lantai dengan kondisi sudah tidak bergerak.

“Anak saya kemudian memberi tahu keluarga saya, kalau korban tidak bergerak,” ujarnya.

Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.

Petugas Temukan Dua Gelas dan Botol Racun

Jasad Korban Ditemukan Keluarga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *