Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menetapkan status siaga banjir dan longsor jelang puncak musim hujan yang diprediksi terjadi Desember nanti.
Kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk meningkatkan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD OKU, Dadi Sutiadi menyampaikan bahwa penetapan status siaga dilakukan seiring meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
“Iya sudah penetapan status siaga banjir dan longsor, karena sudah memasuki musim penghujan. OKU juga sudah melaksanakan apel kesiapsiagaan,” ujar dia, Kamis (20/11/2025).
Dengan ditetapkannya status tersebut, BPBD OKU bersama instansi terkait lainnya mulai memperkuat koordinasi, menyiapkan peralatan darurat, serta melakukan pemantauan di wilayah-wilayah rawan banjir dan longsor.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan jika terjadi indikasi bencana di lingkungan masing-masing.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana sebelumnya menyebut 11 daerah di Sumsel masuk dalam wilayah rawan bencana banjir dan longsor. Selain OKU, wilayah lainnya adalah OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat, Ogan Ilir, OKI, Muratara, Muba, Prabumulih dan Banyuasin.
“Sebenarnya seluruh daerah di Sumsel rawan bencana banjir dan longsor, tapi yang kita tetapkan ada 11 kabupaten/kota,” katanya.
Dia menambahkan, beberapa wilayah yang bersiap menaikkan status adalah Muratara, Mura, dan Muara Enim.
“SK penetapan status siaga sudah on proses di bagian hukum. Jika nanti sudah ada dua daerah yang menetapkan status siaga, maka kita akan tindaklanjuti di tingkat provinsi untuk menaikkan status,” tukasnya.
