Oknum camat dan puluhan kepala desa di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) dilakukan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel). Usai diamankan, mereka dibawa ke Kejati Sumsel, Palembang, untuk dilakukan pemeriksaan.
Dari informasi dihimpun infoSumbagsel, oknum yang terjaring itu yakni Camat Pagar Gunung berinisial EH. Dia diamankan bersama para kades saat sedang berada dalam sebuah pertemuan di wilayah kecamatan.
Bersamaan dengan itu, tim penyidik juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai dalam jumlah yang belum disebutkan secara resmi.
Operasi ini diduga berkaitan dengan dugaan penyelewengan dana desa atau pungutan liar dalam pengelolaan anggaran desa. Setelah diamankan, EH dan puluhan kades tersebut langsung digiring ke Kejati Sumsel di Palembang untuk dilakukan pemeriksaan intensif.
Berdasarkan pantauan infoSumbagsel rombongan camat dan kades terjaring OTT yang dilakukan Kejari Lahat tiba menggunakan mobil ke Kantor Kejati Sumsel, Kamis (25/7/2025) pukul 22.17 WIB.
Saat turun dari mobil mereka berbaris dan terlihat tertunduk lesu, beberapa dari mereka bahkan masih menggunakan pakaian dinas.
Namun, terkait dengan itu Kejari Lahat belum mengeluarkan pernyataan resmi soal kronologi dan motif dari OTT itu, termasuk sumber dana yang disita serta dugaan awal pelanggaran hukumnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Sementara itu, Kasi Penkum Kejati Sumsel Vanny Yulia Eka Sari, maupun Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Lahat Padli Habibi, juga belum memberikan tanggapan resmi hingga berita ini diturunkan.
Adapun nama desa yang kepala desanya turut diamankan dalam OTT ini mencakup hampir seluruh wilayah administratif Kecamatan Pagar Gunung, antara lain Desa Air Lingkar, Bandung Agung, Batu Rusa, Danau, Germidar Ilir.
Kemudian, Desa Germidar Ulu, Karang Agung, Kedaton, Kupang, Lesung Batu, Merindu, Muara Dua, Padang Pagun, Pagar Gunung, Pagar Alam, Penantian, Rimba Sujud, Sawah Darat, Siring Agung, dan Tanjung Agung.
Kejadian ini menjadi salah satu OTT terbesar di Sumatera Selatan sepanjang tahun 2025, mengingat skala jumlah pejabat desa yang terlibat.