Umat Islam yang menjalankan puasa sunnah di bulan Rajab mesti mempunyai niat yang tulus agar ibadah yang dijalankan bisa berjalan dengan lancar. Niat puasa Rajab menjadi salah satu cara memantapkan hati sebelum menahan lapar dan haus.
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang memiliki kedudukan istimewa dalam kalender Hijriah. Pada bulan Rajab umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan. Salah satu ibadah yang bisa dilakukan adalah puasa Rajab.
Menjalankan puasa di bulan Rajab hukumnya sunnah, dilakukan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak apa-apa. Imam Al-Nawawi menjelaskan puasa Rajab boleh dikerjakan asalkan tidak dilakukan pada waktu terlarang.
Walaupun tidak ditemukan dalil spesifik mengenai puasa sunah ini. Sebagai catatan, Rasulullah SAW mensunnahkan melakukan puasa pada bulan haram (Asyhrul hurum), salah satunya yakni Rajab. Hal ini dijelaskan dalam situs NU Jabar.
Dilansir dari website Baznas Jabar, sebagai salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan, pahala dari amalan yang dilakukan pada bulan Rajab akan dilipatgandakan.
Memasuki bulan ini, memahami esensi puasa Rajab bukan hanya soal menahan lapar dan haus. Lebih dari itu juga sebagai bentuk persiapan menuju bulan suci Ramadhan yang tinggal dua bulan lagi.
Niat adalah rukun terpenting dalam menjalankan ibadah. Untuk puasa sunnah Rajab, niat dapat diucapkan di dalam hati atau dilafalkan secara lisan.
Berbeda dengan puasa wajib Ramadhan yang niatnya harus dilakukan sebelum fajar, niat puasa sunnah boleh dilakukan pada pagi atau siang hari selama belum mengonsumsi apa pun. Berikut ini niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Rajaba lillahi ta’ala”
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT.”
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an ada’i sunnati Rajaba lillâhi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah SWT.”
Dilansir dari kalender yang diluncurkan oleh Kementerian Agama, tanggal 1 Rajab bertepatan dengan hari Minggu, 21 Desember 2025 atau Senin, 22 Desember 2025. Ketetapan ini bisa berubah tergantung hasil rukyatul hilal atau melihat posisi bulan.
Selama masa bulan Rajab, maka puasa Rajab bisa dilakukan. Berikut detail puasa yang dapat dilakukan di bulan Rajab:
Puasa awal Rajab seperti namanya, dilakukan di awal bulan Rajab. Umumnya dilakukan mulai dari tanggal 1 hingga 10 Rajab. Puasa ini dapat dilakukan pada tanggal 22-31 Desember 2025.
Pada puasa yaumul bidh, dilakukan setiap bulan hijriah pada tanggal 13, 14, 15, termasuk pada bulan Rajab. Dilakukan pada tanggal tersebut bertepatan saat bulan purnama. Ini adalah waktu yang sangat utama untuk berpuasa sunnah di setiap bulan Hijriah.
Namun, kapan melakukan puasa yaumul bidh dalam kalender masehi? Berikut informasinya:
Puasa sunnah lain yang dapat dilakukan pada bulan Rajab adalah puasa Senin Kamis. Menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa rutin Senin Kamis sangat dianjurkan untuk mendapatkan pahala berlipat.
Puasa ini dilakukan setiap hari senin dan kamis, dengan detail tanggal 22, 25, 29 Desember 2025 dan 1, 5, 8, 12, 15, 19 Januari 2026
Puasa Nabi Daud merupakan ibadah sehari berpuasa dan sehari tidak. Puasa ini tetap bisa dijalankan selama bulan Rajab berlangsung.
Terkait hukum puasa Rajab, terdapat penjelasan resmi dari berbagai lembaga keislaman di Indonesia seperti Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Nahdlatul Ulama (NU). Secara umum, hukum melaksanakan puasa di bulan Rajab adalah sunnah.
Hal ini didasarkan pada anjuran umum untuk berpuasa di bulan-bulan haram. Mengutip dari laman resmi NU Online, Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menyebutkan bahwa puasa di bulan haram sangat utama.
Namun, perlu dicatat bahwa puasa ini tidak bersifat wajib. Seseorang boleh melakukannya selama beberapa hari atau menggabungkannya dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa senin-kamis atau puasa Daud.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sering menekankan bahwa selama tidak ada larangan yang mengharamkan, maka melakukan puasa sunnah di bulan mulia adalah perbuatan yang baik dan mendatangkan pahala bagi pelakunya.
Itulah bacaan niat puasa Rajab lengkap dengan jadwalnya. Selamat menjalankan ibadah, ya infoers.
