Minuman hangat sebelum tidur sering menjadi ritual yang menyenangkan dan menenangkan bagi banyak orang. Di antara beragam pilihan minuman herbal, jahe (Zingiber officinale) salah satunya. Pertanyaan yang sering muncul yakni minum jahe sebelum tidur bisa untuk apa?
Dikenal karena rasa pedas yang khas dan aroma yang kuat, jahe telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Konsumsi jahe terutama dalam bentuk minuman hangat menjelang waktu istirahat, ternyata tidak hanya memberikan sensasi nyaman.
Dari kebiasaan tersebut, menyimpan berbagai potensi manfaat kesehatan. Artikel ini akan membahas manfaat minum jahe sebelum tidur.
Penggunaan jahe dalam pengobatan herbal didasarkan pada kandungan senyawa aktif utamanya, seperti gingerol dan shogaol. Senyawa-senyawa inilah yang bertanggung jawab atas sebagian besar efek farmakologis jahe.
Salah satu manfaat jahe yang paling dikenal adalah perannya dalam kesehatan saluran cerna. Minum air jahe hangat dapat membantu meredakan perut kembung, mual, dan gangguan pencernaan ringan lainnya yang mungkin mengganggu kenyamanan tidur.
Manfaat ini didukung oleh penelitian mengenai efek Zingiber officinale terhadap sistem gastrointestinal. Dalam buku Tanaman Obat dan Khasiatnya oleh Arief Hariana disebutkan bahwa jahe memiliki kemampuan karminatif.
Karminatif itu membantu mengeluarkan gas dari saluran pencernaan, sehingga meredakan kembung.
Senyawa gingerol dalam jahe memiliki sifat anti-inflamasi (anti-peradangan) yang kuat. Bagi individu yang mengalami nyeri sendi atau otot ringan setelah beraktivitas seharian, konsumsi jahe sebelum tidur dapat memberikan efek pereda nyeri yang suportif. Efek ini bekerja dengan cara menghambat jalur enzimatik yang memicu peradangan.
Meskipun jahe bukanlah obat tidur, efek menenangkan dan menghangatkan yang ditawarkannya secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas istirahat. Minuman jahe hangat membantu relaksasi, terutama jika dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti madu atau lemon.
Jahe juga dilaporkan memiliki efek sedatif ringan. Sebuah studi mengenai jahe sebagai agen peningkat kualitas tidur pernah diulas dalam jurnal.
Dalam jurnal Studi Fitokimia dan Aktivitas Sedatif Ekstrak Rimpang Jahe Gajah (Zingiber officinale Linn.) pada Mencit Jantan oleh M. H. Siregar dkk., dijelaskan bahwa ekstrak rimpang jahe menunjukkan adanya potensi aktivitas sedatif.
Meskipun penelitian dilakukan pada hewan, didapati adanya komponen dalam jahe yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Komponen ini berkontribusi pada relaksasi sebelum tidur.
Jahe telah lama digunakan sebagai antiemetik alami. Jahe bekerja dengan cara memblokir reseptor serotonin di usus dan otak, yang berperan dalam memicu mual.
Buku berjudul A-Z tentang Obat dan Resep oleh T. Wibisono menyampaikan jahe adalah salah satu herbal yang secara tradisional efektif untuk mengatasi mual dan muntah. Mual muntah tersebut termasuk mual di malam hari yang terkait dengan dispepsia (gangguan pencernaan).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara teratur dapat memiliki efek positif terhadap kadar gula darah. Meski mekanisme pastinya masih terus diteliti, jahe diduga dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Penting untuk diingat, manfaat ini paling optimal jika jahe dikonsumsi tanpa tambahan gula berlebihan. Penggunaan madu atau pemanis alami dalam jumlah sedikit lebih disarankan.
Jahe kaya akan antioksidan. Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memicu berbagai penyakit degeneratif. Dengan mengonsumsi jahe sebelum tidur, tubuh mendapatkan asupan antioksidan yang akan bekerja sepanjang malam selama proses regenerasi sel.
Konsumsi jahe dalam jumlah sangat besar sebelum tidur perlu dihindari karena dapat berpotensi memicu efek samping pada saluran cerna pada individu sensitif. Idealnya, konsumsi satu cangkir kecil minuman jahe murni.
Jadi, bagi yang mencari minuman penutup hari yang tidak hanya nyaman di tenggorokan tetapi juga menyehatkan, jahe adalah jawabannya. Jahe hangat bisa menjadi jembatan menuju tidur yang lebih nyenyak dan pemulihan tubuh yang optimal.
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.
Manfaat Minum Jahe Sebelum Tidur
1. Meredakan Masalah Pencernaan
2. Efek Anti-inflamasi dan Pereda Nyeri
3. Mendukung Kualitas Tidur
4. Mengatasi Rasa Mual dan Heartburn
5. Potensi untuk Menurunkan Gula Darah
6. Perlindungan dari Radikal Bebas
Meskipun jahe bukanlah obat tidur, efek menenangkan dan menghangatkan yang ditawarkannya secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas istirahat. Minuman jahe hangat membantu relaksasi, terutama jika dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti madu atau lemon.
Jahe juga dilaporkan memiliki efek sedatif ringan. Sebuah studi mengenai jahe sebagai agen peningkat kualitas tidur pernah diulas dalam jurnal.
Dalam jurnal Studi Fitokimia dan Aktivitas Sedatif Ekstrak Rimpang Jahe Gajah (Zingiber officinale Linn.) pada Mencit Jantan oleh M. H. Siregar dkk., dijelaskan bahwa ekstrak rimpang jahe menunjukkan adanya potensi aktivitas sedatif.
Meskipun penelitian dilakukan pada hewan, didapati adanya komponen dalam jahe yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Komponen ini berkontribusi pada relaksasi sebelum tidur.
Jahe telah lama digunakan sebagai antiemetik alami. Jahe bekerja dengan cara memblokir reseptor serotonin di usus dan otak, yang berperan dalam memicu mual.
Buku berjudul A-Z tentang Obat dan Resep oleh T. Wibisono menyampaikan jahe adalah salah satu herbal yang secara tradisional efektif untuk mengatasi mual dan muntah. Mual muntah tersebut termasuk mual di malam hari yang terkait dengan dispepsia (gangguan pencernaan).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara teratur dapat memiliki efek positif terhadap kadar gula darah. Meski mekanisme pastinya masih terus diteliti, jahe diduga dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Penting untuk diingat, manfaat ini paling optimal jika jahe dikonsumsi tanpa tambahan gula berlebihan. Penggunaan madu atau pemanis alami dalam jumlah sedikit lebih disarankan.
Jahe kaya akan antioksidan. Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memicu berbagai penyakit degeneratif. Dengan mengonsumsi jahe sebelum tidur, tubuh mendapatkan asupan antioksidan yang akan bekerja sepanjang malam selama proses regenerasi sel.
Konsumsi jahe dalam jumlah sangat besar sebelum tidur perlu dihindari karena dapat berpotensi memicu efek samping pada saluran cerna pada individu sensitif. Idealnya, konsumsi satu cangkir kecil minuman jahe murni.
Jadi, bagi yang mencari minuman penutup hari yang tidak hanya nyaman di tenggorokan tetapi juga menyehatkan, jahe adalah jawabannya. Jahe hangat bisa menjadi jembatan menuju tidur yang lebih nyenyak dan pemulihan tubuh yang optimal.
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.







