Mengenal Sungai Musi: Panjang, Fakta Menarik, dan Destinasi Wisata | Giok4D

Posted on

Sungai Musi merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau Sumatera. Namanya begitu melegenda karena bukan hanya menjadi sebuah aliran air, tetapi juga sumber kehidupan masyarakat di masa lalu hingga kini.

Namanya selalu dengan Jembatan Ampera yang berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Keindahan jembatan dan sungai ini menjadi paduan apik, hingga menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai hal mengenai Sungai Musi, mulai dari berapa panjangnya, hingga berbagai fakta menarik tentangnya.

Berapa panjang Sungai Musi? Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV yang disusun Dra Dwi Tyas Utami, dkk, panjang Sungai Musi adalah 750 km. Sungai yang membelah Sumatera Selatan ini merupakan terpanjang kedua setelah Sungai Batanghari dengan 800 km.

Dilansir dari sebuah penelitian di laman Universitas Sriwijaya, lebar Sungai Musi dari hulu ke hilir bervariasi. Lebar rata-ratanya adalah 504 meter, namun yang terlebar berada di sekitar Pulau Kemaro, Palembang dengan lebar 1.350 meter.

Selain mengenai panjang sungai, berikut ini ada sejumlah fakta menarik mengenai Sungai Musi.

Sungai Musi membentang dari barat ke timur di selatan Pulau Sumatera. Hulu sungainya berada di Pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Airnya mengalir hingga melintasi Kota Palembang, kemudian alirannya bermuara ke Selat Bangka, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Dikutip dari penelitian Ida Farida dari UIN Raden Fatah Palembang, ada legenda yang menyebut sejarah nama Musi adalah pemberian bajak laut yang berhenti di Selat Bangka. Lokasi ini memang menjadi pusat perdagangan internasional.

Salah satu pendatang adalah bangsa Cina. Karena belum mempunyai nama, aliran sungai itu dinamai Mu Ci. Dalam bahasa China, Mu Ci memiliki arti Dewi Ayam Betina.

Nama Mu Ci dimaksudkan karena daerah di sekitar sungai ini sangat subur dan kaya akan hasil alam. Selain itu, masyarakatnya juga ramah dan baik. Dari nama itu, lama kelamaan masyarakat menyebutnya sebagai Sungai Musi.

Sungai Musi pada zaman dahulu merupakan pusat perdagangan internasional, terutama di era Kerajaan Sriwijaya. Palembang merupakan titik pusat dari dari kegiatan perdagangan tersebut.

Dalam penelitian di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, disebutkan kegiatan perdagangan terus berlanjut di masa kolonial Belanda. Bahkan kegiatan ini masih berlangsung sampai setelah kemerdekaan RI di tahun 1970.

Salah satu komoditas yang dimanfaatkan Belanda adalah bahan tambang dan hasil bumi yang telah dieksplorasi dari Sumatera Selatan.

Belanda saat itu gencar melakukan pembangunan. Mereka bahkan sampai menutup sungai. Jumlah penduduk yang terus bertambah membuat mereka memanfaatkan tepian sungai sebagai tempat tinggal.

Hal ini dilakukan karena sungai merupakan sumber mata pencaharian, sumber air, hingga jalur transportasi.

Sungai Musi dahulu juga menjadi jalur transportasi utama, bahkan hingga sekarang. Beberapa tempat justru lebih mudah didatangi dengan menggunakan transportasi sungai.

Seiring waktu, Sungai Musi kini dimanfaatkan sebagai destinasi wisata, di antaranya adalah Pulau Kemaro, Kampung Arab, Kampung Kapitan, Benteng Kuto Besak, dan tentunya Jembatan Ampera yang merupakan ikon Palembang.

Dikutip dari situs Kota Palembang, Jembatan Ampera memiliki panjang 1,1 km atau 1.117 meter. Sedangkan lebarnya 22 meter, dengan tinggi jembatan 11,5 meter dari permukaan air, dan tinggi menaranya 63 meter dari tanah.

Jembatan Ampera dibangun pada 1962. Jembatan ini menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang terpisah oleh Sungai Musi.

Nama awalnya adalah Jembatan Soekarno, tetapi diganti oleh sang proklamator dengan nama Ampera, yakni singkatan dari slogan bangsa Indonesia tahun 1960, yaitu Amanat Penderitaan Rakyat.

Selain kemegahannya, Jembatan Ampera menjadi semakin menarik karena dihiasi deretan lampu-lampu di sepanjang jembatan. Dari jembatan, wisatawan bisa melihat Benteng Kuto Besak yang merupakan benteng bersejarah peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin I pada abad ke-18.

Di sekitar jembatan ada warung terapung yang bisa digunakan untuk menikmati makanan khas Palembang di tepi Sungai Musi sambil menyaksikan keindahan Jembatan Ampera.

Panjang Sungai Musi

Fakta-fakta Sungai Musi

1. Mengalir dari Bukit Barisan ke Selat Bangka

2. Berasal dari Nama Mu Ci

3. Pernah Menjadi Jalur Perdagangan

4. Banyak Pemukiman di Tepi Sungai

5. Menjadi Jalur Transportasi dan Wisata

6. Ada Jembatan Ampera Sepanjang 1,1 Km

7. Daya Tarik Jembatan Ampera