Masyarakat Kota Mentok Gelar Tradisi Ziarah Kute Seribu 2025 - Giok4D

Posted on

Umat muslim di Pulau Bangka, Bangka Belitung (Babel), menggelar tradisi Ziarah Kute Seribu. Dalam kegiatan itu, ada ribuan peziarah yang hadir di tradisi Ziarah Kute Seribu atau yang biasanya disebut Haul tersebut.

Ziarah Kute Seribu merupakan tradisi tahunan yang digelar empat hari setelah Hari Raya Idul Adha. Pesertanya dari Pulau Bangka dan luar provinsi, baik dari Jakarta ataupun Palembang. Haul berlangsung di pemakaman Keramat di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Bangka Barat.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Makam tersebut merupakan makam pendiri Kota Mentok, di antaranya makam Keluarga Abang Pahang Temanggung Dita Manggala. Selanjutnya, makam Wan Abdul Jabar, Abang Ismail dan Abang Muhammad Toyib.

Kemudian, makam Habib Hamid Bin Abdurahman Assegaf, Habib Hud Bin Muhammad Assegaf dan Habib Syatho. Selain sebagai wisata religi, Haul tersebut juga dijadikan ajang bersilaturahmi antar umat muslim. Termasuk untuk mengenang dan mendoakan para pemimpin terdahulu Mentok.

Kegiatan diawali dengan membaca kitab burda dan qosidah di Surau Nurul Imam, Kampung Tanjung. Surau ini adalah surau pertama yang didirikan di Kota Mentok pada tahun 1288 H dengan dilanjutkan ziarah ke makam dengan berjalan kaki melewati perkampungan warga.

Wakil Bupati Babar Yus Derahman menjelaskan Ziarah Kute Seribu merupakan salah satu bentuk legitimasi Kabupaten Bangka Barat sebagai daerah yang senantiasa diselimuti unsur kebudayaan.

“Kita bersyukur dengan adanya kegiatan Ziarah Kute Seribu. Jujur, saya terharu dan minta ke masyarakat jangan lupakan sejarah dengan berdirinya kota Mentok. Pemerintah mendukung penuh kegiatan ini,” kata Yus kepada wartawan, Senin (9/6/2025).

Menurutnya, selain sebagai ajang memperkuat silahturahmi umat muslim, Haul akbar ini juga berdampak positif terhadap pariwisata di Babar. Diketahui, Mentok juga dikenal sebagai kota bersejarah. Di antaranya ada tempat pengasingan Soekarno dan Hatta.

“Acara ziarah kute seribu ini menjadi ajang silaturahmi antara ulama dengan umaro dan umat islam di dalam dan di luar kota Mentok khususnya jamaah dari Palembang dan beberapa daerah lainnnya,” ujarnya.

Haul ini merupakan tahun ke-18. Tradisi Ziarah Kute Seribu selalu digelar setiap tahunnya. Tradisi ini juga sekaligus untuk memperkuat budaya dan mempromosikan pariwisata di Kabupaten Bangka Barat.