Masuk 10 Besar Nasional, Penyaluran KUR di Sumsel Capai Rp 8,3 Triliun

Posted on

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) resmi masuk dalam jajaran 10 besar provinsi dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar di Indonesia. Nilai penyaluran modal usaha ini telah menembus angka Rp 8,3 triliun, yang mencerminkan dinamika ekonomi kerakyatan yang sangat dinamis.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM RI Riza Damanik mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya, angka tersebut telah terserap oleh sedikitnya 115.000 pelaku usaha mikro yang tersebar di 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan.

“Sumatera Selatan ini masuk peringkat penyaluran KUR terbesar, 10 besar se-Indonesia dengan jumlah penyaluran lebih dari Rp 8,3 triliun kepada 115.000 UMKM se-Sumatera Selatan,” ujar Riza dalam acara Festival UMKM di Palembang, Kamis (18/12/2025).

Keberhasilan ini menempatkan Sumsel sebagai salah satu penggerak ekonomi nasional melalui penguatan sektor UMKM. Tingginya angka penyerapan menunjukkan bahwa akses pembiayaan yang disediakan pemerintah melalui lembaga perbankan mampu dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha di Sumatera Selatan.

Pemerintah berencana menaikkan alokasi KUR nasional pada tahun mendatang. Target penyaluran yang sebelumnya berada di angka Rp 284 triliun pada tahun ini, akan ditingkatkan secara signifikan menjadi Rp 320 triliun untuk tahun depan. Hal ini diharapkan dapat di manfaatkan secara maksimal oleh pelaku usaha di Sumsel untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih luas.

“Target alokasi KUR nasional tahun depan naik menjadi Rp 320 triliun dari sebelumnya Rp 284 triliun. Ini peluang besar bagi pelaku usaha di Sumsel untuk memperluas akses pembiayaan mereka,” tegas Riza.

Di sisi lain, Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi tingginya literasi perbankan masyarakat Sumsel. Ia menyebut sektor informal, khususnya UMKM, terbukti menjadi penyelamat ekonomi sejak masa pandemi COVID-19.

“Di saat awal KUR diluncurkan itu terserap habis. Artinya, sudah ada peningkatan literasi perbankan ini. Ini adalah apresiasi kepada BI dan perbankan yang memberikan edukasi bagaimana mudahnya mengakses modal, asalkan digunakan untuk usaha,” tegas Deru.

Meskipun akses modal semakin mudah, Herman Deru mengingatkan para debitur agar tetap disiplin dalam pengelolaan keuangan dan memastikan bahwa setiap Rupiah dari dana KUR digunakan untuk kegiatan produktif pengembangan usaha.

Artikel ini ditulis oleh Ani Safitri peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di infocom.