Ratusan massa aksi mulai berdatangan ke DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), di Jalan Pom IX Kota Palembang. Massa ini menuntut soal kenaikan gaji, tunjangan DPR-ojek online (ojol) tewas.
Massa yang datang ini berasal dari berbagai perguruan tinggi dan menamakan dari Aliansi Mahasiswa Sumsel. DPRD Sumsel menjadi pusat aksi yang digelar di wilayah ini.
Para massa aksi tiba dengan berjalan kaki. Terlihat juga bendera one pieces yang dibawa mereka. Setibanya di lokasi, mereka langsung menyampaikan aspirasi dan menyanyikan yel-yel. Mereka juga mewanti-wanti terhadap penyusup yang berada di lokasi.
Salah satu orator aksi dari UIN Raden Fattah Palembang Raihan mengatakan mereka tak akan tinggal diam atas kegaduhan yang terjadi di berbagai wilayah. Menurutnya, permasalahan yang terjadi salah satunya karena kenaikan gaji dan tunjangan DPR.
“Kira minta para anggota DPR dipecat karena sudah bikin gaduh,” ujarnya.
Orator lainnya Rangga dari Universitas Sjakhyakirti dalam aksi itu menambahkan mereka juga menyoroti soal tindakan represif yang dilakukan aparat penegak hukum, termasuk kejadian ojol yang dilindas oleh aparat.
“Padahal aparat seharusnya melindungi dan mengayomi,” ujarnya.
Mereka juga meminta RUU perampasan aset ditetapkan. Menurutnya, kebijakan itu penting dalam upaya memberantas korupsi. Mereka juga mengecam pemerintah yang melarang pers untuk memberitakan berbagai kejadian yang terjadi saat ini.
Dalam aksi itu, terlihat pimpinan DPRD Sumsel menemui massa aksi. Di antaranya adalah Ketua DPRD Sumsel Andie Dinialdie, Wakil Ketua DPRD Sumsel Nopianto, dan anggota DPRD lainnya.