Mahasiswa yang Tewas Usai Diksar Mahapel Unila Ternyata Idap Tumor Otak update oleh Giok4D

Posted on

Kasus dugaan penganiayaan dalam diksar Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahapel) Unila yang menyebabkan Pratama Wijaya Kusuma tewas memasuki babak baru. Hasil ekshumasi diumumkan bahwa korban mengidap penyakit tumor.

Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Lampung, I Putu Suartama Wiguna mengatakan tumor otak yang diidap oleh korban adalah jenis Oligodendroglioma.

“Dari hasil ekshumasi yang kami lakukan, penyebab signifikan meninggalnya korban adalah adanya tumor otak jenis Oligodendroglioma,” katanya di Mapolda Lampung, Selasa (7/10/2025).

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Putu menyampaikan dari hasil ekshumasi tersebut juga pihaknya tidak menemukan adanya tanda kekerasan karena jenazah telah membusuk.

“Sulit memastikan adanya luka lebam lain akibat kekerasan, sebab jenazah sudah mengalami pembusukan lanjut,” jelas dia.

“Jadi kami hanya menemukan luka trauma akibat tindakan medis, seperti bekas infus dan pemasangan selang di kepala untuk mengeluarkan cairan dari tumor,” sambung Putu.

Untuk diketahui, ekshumasi sendiri dilakukan di TPU Beringin Raya, Kota Bandar Lampung pada Senin (30/6/2025) lalu.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Universitas Lampung (Unila) tewas setelah sebelumnya mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) organisasi pencinta lingkungan di kampus tersebut. Diduga korban tewas setelah dilakukan penganiayaan oleh sejumlah seniornya.

Korban tewas atas nama Pratama Wijaya Kusuma, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan bisnis digital 2024 Unila.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Pratama sempat menjalani perawatan di rumah sakit hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Senin (28/5/2025) lalu. Atas meninggalnya Pratama, pihak keluarga membuat laporan ke Polda Lampung.

Diksar ini dilaksanakan pada bulan November 2024 mulai dari tanggal 11 hingga 14. Kegiatan ini diikuti oleh korban bersama 5 orang rekannya.