Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) bernama Pratama Wijaya Kusuma tewas setelah mengikuti diksar mapala. Sebelum tewas, ternyata korban sempat memohon kepada ibunya, Wirnawarni untuk tidak membuat laporan ke polisi karena dia diancam dibunuh.
Kata Wirnawarni, saat menjalani proses perawatan selama beberapa bulan, anaknya mengalami trauma berkepanjangan dan ketakutan karena diancam dibunuh.
“Saya ajak berobat ke rumah sakit, dia nggak mau karena takut ketahuan nanti nyawanya diancam, kita pulang aja Ma, jangan ngomong ke mana-mana kalau Mama masih sayang sama Udo (panggilan),” ungkap Wirna sambil menangis.
“Mama jangan cerita-cerita nanti aku diancam, nanti aku diincar mau dibunuh. Tapi saya tidak tahu, dia nggak pernah cerita siapa yang mengancam membunuh itu,” lanjut Wirna.
Dirinya berharap dengan laporan yang dilayangkan ke Polda Lampung bisa membuat kasus kematian putranya terungkap.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Universitas Lampung (Unila) tewas setelah sebelumnya mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) organisasi pencinta alam di kampus tersebut. Diduga korban tewas setelah dilakukan penganiayaan oleh sejumlah seniornya.
Korban tewas atas nama Pratama Wijaya Kusuma, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan bisnis digital 2024 Unila.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Pratama sempat menjalani perawatan di rumah sakit hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Senin (28/5/2025) lalu. Atas meninggalnya Pratama, pihak keluarga membuat laporan ke Polda Lampung.
Diksar ini dilaksanakan pada bulan November 2024 mulai dari tanggal 11 hingga 14. Kegiatan ini diikuti oleh korban bersama lima orang rekannya.