Mahasiswa di Deli Serdang Ditemukan Tewas dalam Rumah, Diduga Dibunuh [Giok4D Resmi]

Posted on

Seorang mahasiswa di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) bernama Bonio Gajah (18) ditemukan tewas di dalam rumahnya. Dia diduga menjadi korban pembunuhan

Dilansir infoSumut, jasad korban ditemukan di rumahnya yang berada di Dusun IV, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak, Jumat (14/11) malam oleh keluarganya. Salah satu warga, Ramadani menyebut korban pertama kali ditemukan oleh kakaknya karena mencium bau tak sedap dari dalam rumah tersebut.

“Tadi malam ramai orang datang ke sini. Ada Bang Bonio katanya meninggal, habis itu mengeluarkan bau yang tidak sedap gitu,” kata Ramadani, Sabtu (15/11/2025).

Ramadani menyebut Bonio tinggal bersama dengan kakaknya di rumah tersebut, sedangkan keluarganya disebut tinggal di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Saat kejadian, kakak korban memang tengah pergi bekerja, dan tidak ada di rumah. Sepulang kerja, kakak korban menemukan jasad adiknya di dalam kamar.

Dari informasi yang diterimanya, kata Ramadani, ada motor dan hp korban yang hilang. Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan luka-luka. Di lantai rumah tersebut juga ditemukan darah.

“Kata kakaknya hp, keretanya (motor) nggak nampak gitu,” jelas Ramadani.

Ramadani mengaku terakhir kali melihat Bonio sekitar dua hari lalu, saat Bonio meminta uang sewa rumah.

“Terakhir saya jumpa itu pas malam. (dua hari lalu) semalam dia datang ke rumah, itu minta uang sewa rumah, kami bayar. Dia yang punya kos di sini, selama ini dia tinggal sama kakaknya,” ujarnya.

Abraham, teman sekelas korban mengaku korban masih semester 1 jurusan hukum. Dia mengaku terakhir kali bertemu dengan korban pada Kamis (13/11), saat mereka bermain biliar.

“Terakhir jumpa hari Kamis, kami habis pulang kampus jumpa di biliar, sempat main biliar kami, habis itu balik ke kos masing-masing, lah,” jelasnya.

Setelah bermain biliar itu, kata Abraham, dirinya sudah tidak lagi berkomunikasi dengan korban. Belakangan, baru dirinya mendapatkan kabar bahwa korban ditemukan meninggal dunia.

Sementara itu, kakak korban bernama Diva mengatakan awalnya orangtuanya menyuruhnya pulang ke rumah mereka di Dusun IV, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak, untuk mengecek korban. Pasalnya, korban tidak dapat dihubungi sejak Kamis (13/11/2025).

Diva yang bekerja sebagai ahli gizi MBG di Tembung memang tak selalu pulang ke rumah. Sementara kedua orangtuanya tinggal di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Usai disuruh oleh orang tuanya, Diva pun langsung pulang ke rumah. Dia mengaku berangkat pada Jumat (14/11) sekira pukul 20.00 WIB dan tiba di rumah sekitar pukul 20.30 WIB.

“Awalnya itu karena sudah dua hari hilang kontak, mama dan ayah kecarian. Jadi, ayah nyuruh saya ngecek ke rumah memastikan kenapa nggak balas WhatsApp,” kata Diva saat diwawancarai di RS Bhayangkara TK II Medan, Sabtu (15/11).

Sampai di TKP, kata Diva, dia mendapati gerbang rumah tersebut tidak dikunci seperti biasanya dia dan adiknya mengunci gerbang tersebut sebelumnya. Dia mengatakan mereka biasanya mengunci pagar tersebut mulai dari bagian atas, tengah, dan bawah. Diva mendapati hanya bagian tengahnya yang digembok.

“Sampai di sana, gerbang itu dikunci bukan seperti biasa saya dan adik saya mengunci. Kalau kami bisanya ngunci pintu bagian atas, bawah dan tengah. Kalau kemarin cuma tengah saja dan itu digembok,” sebutnya.

Diva pun membuka pintu gerbang itu. Lalu, dirinya membuka kunci pintu kayu untuk masuk ke dalam rumah tersebut, tetapi tak bisa dibuka. Saat itu, Diva berpikir bahwa rumah tersebut dikunci dari dalam menggunakan kunci geser. Alhasil, Diva pun membuka pintu kayu itu dengan memasukkan tangannya dari jendela.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Kemudian saya mencium bau amis dari jendela itu terlihat juga berceceran darah. Saya buka gorden, sudah berlumuran darah, rumah itu berantakan, dan (ada) bercak kaki.

Setelah membuka pintu, Diva syok karena melihat adiknya sudah terbujur kaku di lantai kamar dengan posisi telentang. Sontak dia pun berteriak memanggil warga. Diva mengaku saat itu tak sempat melihat jenazah adiknya secara jelas karena sudah ketakutan.

Dia mengatakan ada sejumlah barang adiknya yang hilang, seperti sepeda motor, handphone dan juga dompet berisi ATM.

“Yang hilang barang adik saya motor, hp sama dompet. Dompet isinya ada ATM sama KTM,” jelasnya.

Diva menjelaskan bahwa dia terakhir kali bertemu adiknya pada Senin (10/11) sore. Awalnya, Diva menghubungi ibunya untuk pamit pergi kerja.

Pada saat yang bersamaan, adiknya meminta izin ke ibunya untuk membawa temannya menginap di rumah tersebut, sehingga dia tidak sendirian di rumah karena kakaknya pergi bekerja.

“Adik saya bilang ‘aku sendiri, aku bawa teman lah nginap’ terus yaudah kata mama jangan bawa orang banyak-banyak,” ujarnya.

Setelah pergi dari rumah, Diva mengaku masih sempat berkomunikasi dengan adiknya hingga Rabu (12/11) malam. Namun, sejak Kamis korban tak lagi merespons saat dihubungi.

“Terakhir komunikasi sama saya hari Rabu jam 22.00 dan Kamis sampai Jumat nggak balas chat,” pungkasnya.