Luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan sepanjang Januari-Oktober 2025 mencapai 5.264,2 hektare. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba) menjadi daerah yang paling luas terbakar. Luas karhutla di dua wilayah itu mencapai 2.253,6 hektare.
Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengatakan luasan itu merupakan hasil perhitungan luas indikatif karhutla berdasarkan hasil analisa citra satelit oleh Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Luas karhutla Sumsel berdasarkan hasil analisa citra satelit mencapai 5.246,2 hektare. Tertinggi di wilayah OKI yang mencapai 1.293,2 hektare dan Muba 960,4 hektare,” ujar Ferdian, Jumat (14/11/2025).
Dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel, hasil analisa citra satelit menunjukkan 16 daerah terjadi karhutla. Hanya Prabumulih yang belum terpantau karhutla hingga Oktober 2025.
Selain di OKI dan Muba, luasan karhutla juga terpantau di Ogan Ilir seluas 654,8 hektare (mineral), OKU 629,7 hektare (mineral), Mura 369,6 hektare (mineral), Muratara 298,6 hektare (mineral 290,4 hektae dan gambut 8,1 hektare), dan OKU Selatan 259 hektare (mineral).
Kemudian di Empat Lawang 214,7 hektare (mineral), Muara Enim 166 hektare (mineral 151,8 hektare dan gambut 14,2 hektare), Lahat 116,3 hektare (mineral), PALI 102,4 hektare (mineral), dan OKU Timur 99,4 hektare (mineral).
Lalu, Banyuasin 52,5 hektare (mineral 39,3 hektare dan gambut 13,2 hektare), Lubuklinggau 27,7 hektare (mineral), Palembang 18 hektare (mineral), dan Pagar Alam 2,1 hektare.
“Manggala Agni masih akan terus melaksanakan patroli pencegahan sampai Desember nanti. Dikarenakan potensi anomali seperti yang saat ini terjadi di Riau yang mengharuskan dilakukan operasi pemadaman di Kampar, Inhil, Inhu, Pelalawan, Siak dan Bengkalis yang dikerjakan oleh Manggala Agni bersama satgas lainnya,” tukasnya.







