Perayaan Natal selalu identik dengan lagu-lagu yang membawa kedamaian. Salah satu lagu yang sering mengiringi momen Natal ini adalah lagu Natal Adalah Kisah Kasih yang Terindah. Lalu bagaimana lirik lengkap dan makan dari lagu tersebut?
Lebih dari sekadar melodi, lirik lagu ini merangkum makna dan cerita dari kelahiran Yesus Kristus. Lagu ini populer di Indonesia dan seringkali dibawakan dalam ibadah serta perayaan Natal.
Pemahaman akan setiap baitnya sangat penting untuk menangkap pesan kasih dan pengorbanan yang menjadi inti ajaran Kristiani. Berikut rangkuman informasi dari makna hingga lirik Natal Adalah Kisah Kasih yang Terindah.
Lirik lagu ini sederhana namun memiliki makna yang dalam. Berikut adalah lirik lagu Natal Adalah Kisah Kasih yang Terindah, lengkap yang sering dinyanyikan:
Natal adalah kisah kasih yang terindah
Natal adalah kisah kasih yang termulia
Tuhan Allah dalam Yesus Kristus
Rela menjadi sama dengan manusia
Natal adalah kisah kasih yang terindah
Natal adalah kisah kasih yang termulia
Tuhan Allah dalam Yesus Kristus
Rela menjadi sama dengan manusia
Sambutlah Yesus dalam hatimu
Jadikan Ia Raja di hidupmu
Sambutlah Yesus dalam hatimu
Rasakan kasihNya
Rasakan anugerahNya
Tuhan Allah dalam Yesus Kristus
Rela menjadi sama dengan manusia
Lirik lagu Natal Adalah Kisah Kasih yang Terindah berpusat pada doktrin Inkarnasi. Inkarnasi yaitu keyakinan bahwa Allah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Dalam lirik “Rela menjadi sama dengan manusia” menekankan kerendahan hati dan pengorbanan Ilahi yang tak terhingga.
Kisah Kasih yang Terindah dan Termulia Ini merujuk pada tindakan kasih terbesar. Di mana pencipta alam semesta memilih untuk datang ke dunia yang diciptakan-Nya dalam wujud seorang bayi. Ini adalah tindakan kasih yang selfless (tanpa pamrih) dan melampaui pemahaman manusia.
Kelahiran di kandang Betlehem, yang jauh dari kemewahan duniawi, melambangkan kerelaan melepaskan kemuliaan surgawi demi penebusan umat manusia. Hal ini seperti tertulis dalam banyak sumber Alkitabiah, misalnya Filipi 2:6-8.
Bagian reff atau refrain lagu ini adalah seruan atau ajakan yang bersifat personal. Tidak cukup hanya merayakan kelahiran-Nya, tetapi juga perlu untuk memberikan respons nyata.
“Sambutlah Yesus dalam hatimu” Ini adalah metafora untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamat dan pusat kehidupan. “Jadikan Ia Raja di hidupmu” bagian ini menyiratkan penyerahan kendali atas kehidupan pribadi kepada ajaran dan kehendak Kristus.
Lalu pada lirik “Rasakan kasihNya, Rasakan anugerahNya” bagian ini merupakan janji bahwa dengan menerima-Nya, umat akan mengalami secara langsung kasih (anugerah) yang ditawarkan oleh kelahiran tersebut.
Lagu Natal Adalah Kisah Kasih yang Terindah merupakan salah satu lagu rohani populer yang sering muncul di kompilasi album Natal era 1990-an hingga 2000-an. Lagu ini dikenal karena melodi yang mudah diingat dan lirik yang sangat berfokus pada pesan Natal.
Popularitasnya yang meluas di Indonesia, Lagu ini menjadi bagian penting dari soundtrack Natal yang mampu membangkitkan suasana introspeksi dan syukur. Konsep yang terkandung dalam lirik ini adalah Kenosism, yaitu pengosongan diri atau kerelaan Kristus untuk melepaskan hak-hak dan atribut ilahi-Nya yang bersifat eksternal agar dapat menjadi manusia.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Frasa “Rela menjadi sama dengan manusia” adalah representasi puitis dari konsep Kenosism. Ini menunjukkan bahwa Kasih Ilahi tidak hanya tentang memberi, tetapi juga tentang merendahkan diri dan memasuki kondisi yang paling rentan.
Kerelaan ini menjadi teladan utama bagi umat dalam mempraktikkan kasih dan empati terhadap sesama, terutama mereka yang berada dalam kondisi terpinggirkan atau lemah.
Lagu ini menegaskan kembali bahwa esensi Natal bukanlah pada pesta, hadiah, atau hiasan, melainkan pada pemaknaan spiritual dari kelahiran Yesus. Sumber-sumber teologis menekankan bahwa kisah kasih yang terindah ini adalah dasar dari pengharapan dan keselamatan yang ditawarkan kepada dunia.
Natal 2025 menjadi momen penting untuk merenungkan kembali kerelaan Allah untuk mendekat dan berempati dengan keadaan manusia.
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.
