Keluarga Korban Kapal Tenggelam Pertanyakan Izin dan Kelaikan Kapal

Posted on

Keluarga korban penumpang kapal wisatawan yang tenggelam di perairan Pantai Malabero mendatangi posko informasi korban kapal tenggelam. Mereka mempertanyakan tentang penyebab kapal tersebut tenggelam saat mengangkut 98 wisatawan.

Diketahui, kapal tersebut tenggelam saat hendak menuju ke Pantai Tikus. Kapal ini diduga mengalami mati mesin hingga akhirnya kehilangan keseimbangan usai diterjang ombak tinggi. Akibatnya, 7 orang dilaporkan meninggal dunia.

Selain membawa 98 wisatawan, kapal ini juga mengangkut satu nakhoda dan 5 anak buah kapal (ABK) di dalamnya.

“Saya mempertanyakan kelaikan kapal yang mengangkut ponakan saya bersama wisatawan lain, harusnya diadakan uji kelaikan berlayar agar tidak terjadi musibah seperti ini,” kata Dody Dores, salah satu anggota keluarga korban kepada awak media, Senin (12/5/2025).

Dia juga mengaku kecewa terhadap pemerintah karena telah memberikan izin pada kapal tersebut.

Selain itu, Dody menyesalkan tidak ada ABK yang menyelamatkan ponakannya saat terjepit saat kapal tenggelam. Dia menyebut, yang menyelamatkan korban adalah teman sesama wisatawan.

“Yang saya sesalkan lagi, kemana apa fungsi ABK pada kapal ini. Seharusnya korban dalam kesulitan terjepit menjadi prioritas penyelamatan ABK. Kalau sampai telat diselamatkan bisa sangat berbahaya, untung teman ponakan saya yang menyelamatkan. Tapi saat ini ponakan saya harus dirawat di rumah sakit,” jelas Dody.

Dody juga meminta pihak pemerintah agar mengevaluasi kapal tersebut. Jika benar kesalahannya ada pada mesin kapal yang mati maka hal itu menandakan bahwa kapal ini tidak laik untuk berlayar.

“Kapal ini tidak laik operasi. Kalau masalah cuaca, seharusnya bisa diprediksi kemungkinan yang akan terjadi, travel agent (agen perjalanan) ini harus dievaluasi ulang,” jelas Dody.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa kapal tenggelam ini terjadi di Perairan Laut Pantai Malabero, Kota Bengkulu, Minggu (11/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Dari keterangan warga setempat, kapal mengangkut sebanyak 104 penumpang yang terdiri 98 wisatawan, satu nakhoda, dan lima anak buah kapal (ABK).

Kasat Intel Polresta Bengkulu AKP Freddy Triandy Hutabarat mengatakan dari informasi sementara, korban tewas dalam kejadian ini berjumlah tujuh orang. Para korban, katanya, sempat dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal dunia.

“Sementara data kita terima ada tujuh yang meninggal, nanti kita akan update terus,” kata Freddy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *