Sumatera Selatan kembali mendapat tambahan 1 unit helikopter water bombing bantuan dari BNPB. Helikopter ini untuk memperkuat penanganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mengatakan helikopter bantuan tiba pada Kamis (23/10) dan langsung dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen dan verifikasi.
Dengan tambahan itu, kini total ada 6 unit helikopter yang standby untuk water bombing. Sementara untuk patroli udara, Sumsel memiliki 2 unit helikopter.
“Iya, Sumsel dapat tambahan 1 unit helikopter water bombing lagi untuk memperkuat penanganan karhutla. Kini ada 6 unit yang standby di Sumsel,” ujar Sudirman, Jumat (24/10/2025).
Sudirman menyebut, meski hujan sudah terjadi di hampir seluruh wilayah Sumsel, potensi karhutla masih bisa terjadi. Sehingga, tambahan helikopter bantuan itu akan dipakai untuk penanganan karhutla.
“Untuk pengoperasian helikopter, baik untuk patroli maupun water bombing akan berakhir 5 November 2025. Informasi dari BMKG, hujan sudah terjadi menyeluruh di kabupaten/kota pada November nanti,” katanya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Kalau saat ini, BNPB menilai Sumsel masih punya potensi karhutla,” sambungnya.
Berdasarkan update data karhutla 2025 di Sumsel, hingga 22 Oktober terdapat 731 kejadian. Wilayah Ogan Ilir terus bertambah angka kasusnya, kini sudah sebanyak 189 kejadian.
Disusul Muba 135 kejadian, OKI 128 kejadian, Banyuasin 93 kejadian, Muara Enim 75 kejadian, PALI 66 kejadian, dan Mura 41 kejadian. Tujuh daerah ini merupakan wilayah yang masuk kategori zona merah. Sementara daerah lainnya terdata di bawah 15 kejadian.







