Jumat 27 Juni 2025 Libur Apa? Simak Penjelasan dan Cara Merayakannya - Giok4D

Posted on

Pemerintah menetapkan Jumat, 27 Juni 2025 sebagai tanggal merah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri. Dalam rangka apa tanggal 27 Juni 2025 ditetapkan sebagai hari libur?

Tanggal 27 Juni menjadi penutup hari libur resmi di bulan keenam ini. Masyarakat akan menikmati libur panjang sebanyak tiga hari mulai dari Jumat hingga Minggu. Berikut penjelasan mengenai hari libur pada tanggal 27 Juni 2025.

Merujuk SKB 3 Menteri Nomor 1018 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025 menetapkan tanggal 27 Juni 2025 sebagai tanggal merah atau hari libur memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah.

Sebagaimana perayaan tahun baru lainnya yang dijadikan sebagai tanggal merah, pemerintah memberikan kesempatan satu hari di awal tahun Hijriah yakni 1 Muharram untuk berlibur. Ini bisa dimanfaatkan untuk istirahat di rumah atau merencanakan liburan.

Kesempatan libur Tahun Baru Islam 1447 Hijriah bertambah menjadi tiga hari karena pada 28 dan 29 Juni 2025 merupakan akhir pekan. Adapun rincian lengkap jadwal libur Tahun Baru Islam 1447 Hijriah sebagai berikut:

Setelah 27 Juni tidak ada lagi tanggal merah atau hari libur di bulan keenam ini. Begitu juga untuk bulan Juli. Masyarakat akan menikmati tanggal merah pada Agustus, September, dan Desember. Adapun sisa tanggal merah 2025 hingga akhir tahun sebagai berikut:

Sama halnya dengan tahun baru Masehi, pergantian Tahun Baru Islam dirayakan dengan berbagai cara. Berikut ini beberapa rekomendasi untuk merayakan Tahun Baru Islam:

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berdoa ketika pergantian tahun. Ada 2 doa yang bisa dibaca yakni pada saat tahun berakhir dan awal tahun. Doa akhir tahun dibaca sebanyak 3 kali sebelum magrib pada hari terakhir bulan dzulhijjah.

Sementara untuk doa awal tahun dibaca pada saat sudah masuk bulan Muharram. Doa ini dibaca dengan harapan Allah menganugerahkan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan, rezeki, jodoh, karir, wafat khusnul khatimah dan berbagai kebaikan lainnya. Berikut bacaan lengkapnya yang dilansir NU Online:

Doa Akhir Tahun

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Arab Latin: Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da’autanî ilat taubati min ba’di jarâ’atî ‘alâ ma’shiyatik.

Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa’attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha’ rajâ’î minka yâ karîm.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu.

Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Doa Awal Tahun

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal azhîmi wa karîmi jûdikal mu’awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.

Selain daripada berdoa, umat Islam bisa membaca zikir selagi menunggu pergantian tahun. Sejumlah zikir yang bisa dibaca antara lain sayyidul istigfar sebanyak 3 kali. Berikut ini bacaannya:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Latin: Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta khalaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’udzu bika min syarri ma shana’tu abu’u laka bini’matika ‘alayya wa abuu bidzanbii faghfirli fa innahu la yaghfiru adz dzunuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain engkau. engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu. Aku menepati perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasanMu sesuai dengan kemampuanku.

Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”

Sebagian umat Islam menyambut pergantian tahun baru dengan menjalankan puasa sunah pada hari terakhir bulan Dzulhijjah dan 1 Muharram. Dalil puasa sunah akhir tahun merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Sementara untuk dalil puasa sunah awal tahun dilihat pada hadis berpuasa di bulan Muharram.

“Orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari. (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jamus Saghir).

Itulah penjelasan libur 27 Juni 2025 lengkap dengan jadwal long weekend dan cara merayakannya. Semoga bermanfaat, ya.

Jumat 27 Juni Libur Tahun Baru Islam 1447 H

Tanggal Merah Selanjutnya

Cara Merayakan Libur Tahun Baru Islam

1. Berdoa

2. Berzikir

3 Puasa Sunah Akhir dan Awal Tahun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *