Diet intermittent fasting bukan hanya sekedar menahan diri dari makanan apapun kecuali yang memiliki kalori 0 (nol). Agar program menurunkan berat badan dapat bekerja optimal, sebaiknya menerapkan jadwal diet IF yang benar.
Dikutip Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada beberapa metode diet IF dengan jadwal puasa yang berbeda-beda dan dapat diatur sesuai dengan kemampuan tubuh. Untuk pemula disarankan melakukan diet yang tidak ketat, dimulai dari 12 jam hingga 18-24 jam.
Berpuasa mempunyai peran yang baik dalam kesehatan karena memberikan kesempatan untuk tubuh melakukan istirahat, detoksifikasi, meningkatkan imunitas, dan membantu mengelola berat badan. Karena itu, mengetahui jadwal diet IF penting untuk memulai program menurunkan berat badan melalui puasa.
Melalui intermittent fasting dapat membantu tubuh mengendalikan tekanan darah dan kolesterol sebab terjadi pembakaran lemak yang lebih efektif saat berpuasa. Selain itu, membuat hormon insulin lebih sensitif terhadap makanan.
Metode diet IF terbagi menjadi beberapa bagian yakni ada 16/8, eat-stop-eat, 5:2, puasa 12:12 hingga puasa spontan. Berikut ini penjelasan lengkap dengan jadwal dietnya.
Metode diet ini sangat cocok untuk pemula karena menggunakan pola yang tidak ketat dan menyiksa. Seseorang boleh makan selama 12 jam, dan 12 lagi berpuasa. Pola ini dilakukan setiap hari agar mendapatkan hasil yang optimal. Adapun jadwal yang bisa diterapkan yakni:
Metode ini membagi waktu 16 jam berpuasa dan 8 jam mengonsumsi makanan. Jadwal yang cocok untuk pemula yakni makan dari jam 12 siang hingga 8 malam, lalu dilanjutkan berpuasa selama 16 jam. Selain itu, bisa memilih jadwal lain yang menyesuaikan aktivitas yang dilakukan.
Diet dengan metode eat-stop-eat mengharuskan seseorang berpuasa selama 24 jam sekali atau dua kali dalam semingu. Selama periode berpuasa, tidak boleh mengonsumsi makanan kecuali air putih, kopi tanpa gula, atau teh tanpa susu.
Adapun contoh jadwal yang bisa diterapkan yakni:
a. Puasa 1 Minggu Sekali
b. Puasa 2 Minggu Sekali
Diet 5:2 dilakukan dengan cara mengurangi jumlah konsumsi kalori yang masuk ke tubuh hingga 500-600 per hari. Pengurangan kalori dilakukan selama 2 hari, 5 hari lainnya makan seperti biasa. Metode ini berbeda dengan diet eat-stop-eat yang tidak mengonsumsi makanan apapun selama seharian penuh. Berikut contoh jadwalnya;
– Senin-Jumat: Makan normal seperti biasa
– Sabtu-Minggu: Membatasi kalori maksimal 500-600
Warrior’s diet merupakan program penurunan berat badan yang menganjurkan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan mentah di pagi dan siang hari. Sementara pada malam hari melakukan makan besar selama 4 jam. Ini sangat mirip seperti pola makan prajurit perang.
Kelima diet IF dengan jadwal yang berbeda-beda ini dimulai dari tingkat tidak ketat dan menyiksa hingga profesional. Untuk pemula dapat mencoba dari diet 12/12, lalu meningkat ke tingkat berikutnya.
Selain fokus mengatur jadwal diet, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mulai menurunkan berat badan. Berikut ini beberapa tips mempermudah diet yang harus dicatat.
1. Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi sehingga tubuh dapat melewati periode puasa.
2. Melakukan periode berhenti makan saat malam hari, sebabawaktu tidur akan memudahkan untuk melewati fase diet tanpa makan.
3. Ubah pola pikir bahwa periode puasa akan merasa kelaparan atau kekurangan makanan. Tanamkan pada diri bahwa diet puasa menjadi waktu untuk mengistirahatkan tubuh sejenak dari kegiatan makan.
4. Memulai periode berhenti mengonsumsi makanan saat kita sibuk dengan rutinitas karena lebih mudah mengalihkan perhatian.
5. Lakukan aktivitas fisik untuk mengiringi diet agar program menurunkan berat badan dapat berjalan maksimal. Misalnya aktif bergerak secara teratur dalam dua atau tiga kali per minggu.
Itulah ulasan jadwal diet IF sesuai tingkatan untuk pemula hingga profesional lengkap dengan tips memulainya. Semoga membantu, ya.
