Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim memimpin pembahasan tindak lanjut pembangunan pabrik CCO (Crude Coconut Oil). Investor dari Jepang akan menjadikan kelapa sebagai bahan baku avtur dengan nilai investasi ratusan miliar Rupiah. Perusahaan akan menyerap ribuan tenaga kerja (naker).
“Nilai investasi pabrik CCO ini sebesar Rp 600 miliar dengan jumlah tenaga kerja yang bakal terserap mencapai ribuan orang. Kita juga membahas target pembangunan pabrik, operasional, dan kebutuhan kelapa per hari dari pabrik,” ujar Erwin, Kamis (13/11/2025).
Target ribuan tenaga kerja itu juga disampaikan investor dari Jepang Mr Takana. Termasuk pula operasional pabrik yang direncanakan awal 2027 mendatang.
“Dari diskusi, pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada bulan Februari 2027, dan pihak investor menyampaikan membutuhkan 1.000 tenaga kerja pada tahap awal,” terangnya.
Pemkab Banyuasin menyambut baik investasi yang akan dilakukan. Selain dapat menyerap jumlah tenaga kerja cukup banyak, pembangunannya dapat meningkatkan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.
“Termasuk juga akses infrastruktur yang akan terbangun dan peluang pertumbuhan ekonomi di Banyuasin dan Sumsel,” kata Erwin.
“Pemkab Banyuasin menyambut baik investor dari Jepang tersebut. Kemudian diharapkan dapat membuka peluang bagi putra-putri Banyuasin untuk bekerja dan berkarir di pengelolaan kelapa ini,” sambungnya.
Erwin menambahkan, pada tahap awal jumlah kebutuhan kelapa per hari pabrik tersebut cukup besar.
“Tahap awal kebutuhan kelapa per hari sebanyak 500 ton yang nantinya akan dikonversi menjadi CCO sebagai bahan dasar pembuatan avtur,” ungkapnya.
Turut hadir dalam pembahasan itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Banyuasin Roni Utama, Kepala Dinas PTSP Rayan Nurdinsyah, tokoh masyarakat, kepala desa dan pihak terkait lainnya.
