Jumlah titik api atau hotspot di Sumatera Selatan (Sumsel) melonjak pada Juni 2025. Pada bulan itu angkanya mencapai 169 titik. Total sepanjang Januari-Juni jumlah hotspot terpantau sebanyak 326 titik.
“Terjadi peningkatan hotspot pada Juni kemarin, angkanya mencapai 169 titik. Total sepanjang tahun (Januari-Juni) ini hotspot terpantau 326 titik,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Kamis (3/7/2025).
Menurutnya, meningkatnya hotspot sesuai dengan prediksi bahwa musim kemarau dimulai pada Mei-Juni. Sebab, pada 2 bulan itu terjadi lonjakan tinggi titik api.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Iya hotspot meningkat pada Mei dan Juni, sedangkan pada Januari-April masih rendah,” katanya.
Dia merincikan, wilayah paling banyak terpantau hotspot pada Juni lalu ada di Musi Rawas 42 titik, Musi Banyuasin 30 titik, Muara Enim 24 titik, Musi Rawas Utara 17 titik, Lahat 15 titik, dan PALI 13 titik.
Kemudian wilayah lainnya di bawah angka-angka hotspot tersebut. Hanya OKU Timur yang tidak terpantau hotspot pada Juni lalu.
Dia memprediksi hotspot akan melonjak pada Juli hingga Agustus. Pada dua bulan ini, diprediksi akan menjadi puncak musim kemarau.
“Iya sesuai prediksi puncak musim kemarau pada Juli-Agustus. Kemungkinan hotspot juga akan meningkat pada saat itu,” terangnya.
Sementara untuk jumlah hotspot secara tahunan, pada 2024 terpantau 4.661 titik. Pada 2023 terpantau dengan jumlah paling tinggi mencapai 20.547 titik. Kemudian 2022 ada 2.364 titik, 2021 ada 2.794 titik, 2020 ada 4.536 titik dan 2019 ada 17.391 titik.